Kasus sodomi JIS, Mabes Polri kumpulkan 40 orang tua murid
Merdeka.com - Mabes Polri mengaku sudah mengumpulkan sebanyak 40 orang tua murid yang bersekolah di Jakarta International School (JIS). Para orang tua itu diminta untuk mengorek lebih dalam kepada anak-anaknya jika memang pernah disodomi saat bersekolah.
"Kita kumpulkan waktu itu orang tua sebanyak 40 orang, agar orang tua bisa bicara dari hati ke hati dengan anak-anak yang bersekolah di situ," kata Wadir Tipidum Kombes Pol Tony Hermanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (30/4).
Menurut Tony, hingga kini belum ada tersangka lain yang mengaku sudah pernah menjadi korban sodomi mantan guru di JIS, William James Vahey sejak 1992 hingga 2002 silam. Kemarin tersangka penyodomi murid di JIS bernama Zainal sempat mengaku pernah disodomi oleh Vahey. Namun hingga kini masih terus diselidiki tim penyidik dengan adanya kemungkinan Zainal berbohong.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
"Kita uji lagi nanti (tersangka yang ngaku-ngaku juga pernah disodomi Vahey). Dia bekerjanya kapan di JIS, kalau tersangka bekerja setelah 2002 itu berarti bohong," ujarnya.
Hingga kini Australian Federal Police (AFP) juga membantu penyelidikan Mabes Polri. Mereka membantu memintai keterangan para guru dan murid Australian yang selama ini berada di JIS.
"AFP membantu mencari kemungkinan ada korban lagi yang berasal dari warga negaranya sendiri. Kita minta mereka berbicara dengan warganya yang sekolah di JIS," imbuh Tony.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaPria bernama Jeaco Aminoto (29) diringkus polisi karena diduga mencabuli 6 remaja laki-laki.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya