Kasus suap Kemenpupera, Damayanti diperiksa KPK buat Budi Supriyanto

Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti (DWP) menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Budi Supriyanto (BSU). Budi merupakan tersangka baru dalam pengembangan kasus suap proyek jalan Pulau Seram di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).

Setibanya Damayanti di Gedung KPK, para awak media langsung mencecarnya keterlibatan pihak-pihak yang menerima uang panas tersebut. Seperti biasa, politikus PDIP itu enggan menjawab dan hanya melontarkan senyum.

"Saya lagi pemeriksaan saksi Pak Budi," ujar Damayanti, Jumat (4/3).

Dalam pengembangan kasus ini KPK telah menetapkan Budi Supriyanto sebagai tersangka penerima suap dari Abdul Khoir (AKH), direktur utama PT Windu Tunggal Utama (WTU).

Seperti diketahui, pada Rabu (13/1) KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di tempat berbeda. Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan 6 orang. Namun KPK membebaskan 2 orang sopir karena tidak terbukti melakukan unsur pidana, kemudian sisanya resmi ditetapkan tersangka setelah melakukan pemeriksaan hampir 24 jam.

Keempat tersangka adalah Damayanti Wisnu Putranti anggota Komisi V DPR Fraksi PDIP, Julia Prasrtyarini atau Uwi dan Dessy A Edwin, dari pihak swasta yang menerima suap sedangkan Abdul Khoir selaku Dirut PT Windu Tunggal Utama (WTU) sebagai pemberi suap. Selain itu pula KPK mengamankan SGD 99.000 sebagai barang bukti.

Atas perbuatannya, Damayanti, Julia, dan Dessy disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Sementara Abdul Khoir dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.