'Kasus Tolikara, pemerintah gagap menyikapi pemberitaan'
Merdeka.com - Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin Masha mengatakan pemerintah gagap dalam menangani kasus Tolikara. Dia pun mempertanyakan bagaimana kinerja pemerintah.
"Menurut saya yang paling berat dalam kasus Tolikara pemerintah gagap dalam menyikapi pemberitaan, ada yang berpendapat surat itu ada, ada yang berpendapat itu tidak ada, ini bagaimana pemerintah? Ini menurut saya menimbulkan kebingungan masyarakat. Buka saja secara terang benderang," ucap Nasihin pada acara diskusi Tolikara dan jurnalisme positif di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/7).
Menurutnya, yang namanya jurnalistik itu bukan siapa yang bicara tapi fakta. "Bagaimana mencari kebenaran yang etis," imbuhnya.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Di mana kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut terjadi? Peristiwa tragis yang merenggut nyawa satu keluarga ini terjadi pada Kamis dinihari (27/6) di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Siapa yang membakar rumah wartawan itu? Polisi menangkap dua eksekutor kebakaran rumah Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumut beberapa waktu lalu.Adalah dua pria inisial R dan G. '2 orang eksekutor R dan G ditetapkan tersangka,' kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat jumpa pers, Senin (8/7).
-
Siapa yang menjadi korban dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Selain Rico, turut menjadi korban tewas yaitu istri Rico yang bernama Efprida boru Ginting (48), anak Rico yakni SIP (12), dan cucunya LS (3).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
Nasihin menilai ketika media tidak bisa menerapkan etika jurnalistik yang baik maka masyarakat akan memberi hukuman. "Menurut saya kebenaran ada dua kebenaran, yaitu seketika adalah kita harus yakin itu benar semua. Kedua kebenaran berproses, awalnya beda pendapat, muncul pendapat lain, setelah itu baru muncul kebenarannya. Kalau kita tidak yakin kebenaran itu maka kita tunda penayangannya," tutupnya.
Sementara itu Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Agus Riyanto mengatakan judul yang dipasang media massa terkait Tolikara cukup mengerikan, tapi itu kebijakan media. "Kami berharap polisi bisa tuntaskan, cepat atau lambat biarlah penyidik yang menuntaskan," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gugatan perdata lima eks staf khusus Gubernur Sulawesi Selatan terhadap dua media dan jurnalis di Makassar sebesar Rp700 miliar ditolak hakim PN Makassar.
Baca Selengkapnya"Pengkapan Palti Hutabarat memakai pasal tersebut jelas keliru. Saya harus mengoreksi kesalahan polisi ini," kata Henri
Baca SelengkapnyaAlasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.
Baca SelengkapnyaMeski Palti Hutabarat tidak ditahan, Bareskrim memastikan bakal terus melanjutkan proses penyidikan kasus
Baca SelengkapnyaTim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca Selengkapnya