Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Vaksin Kedaluwarsa Dinilai Indikasi Kendurnya Proses Vaksinasi di Daerah

Kasus Vaksin Kedaluwarsa Dinilai Indikasi Kendurnya Proses Vaksinasi di Daerah Vaksinasi untuk Warga dan Komunitas Pemulung. ©2021 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Kasus vaksin kedaluwarsa yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah dianggap sebagai salah satu indikator kendurnya proses vaksinasi di sebuah kawasan. Hal itu membuktikan, vaksinasi yang ada tak kunjung sampai ke masyarakat.

Sorotan ini disampaikan oleh organisasi massa (ormas) Projo. Ormas pendukung Presiden Joko Widodo ini tak ingin saat perayaan natal dan tahun baru nanti, terjadi ledakan covid-19 untuk ke sekian kalinya.

"Kami melihat vaksinasi mulai mengendur. Padahal sebentar lagi libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Jangan sampai Covid-19 merajalela lagi setelah liburan," kata Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP Projo Panel Barus, Rabu (24/11).

Orang lain juga bertanya?

Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Projo, menyoroti keresahan masyarakat mengenai vaksin kedaluwarsa akibat terlalu lama disimpan di gudang. Kasus tersebut antara lain terjadi di Kudus, Jawa Tengah.

Dia menegaskan bahwa kejadian ini membuktikan pengabaian nasib rakyat. Vaksin Covid-19 yang terlalu lama disimpan sehingga kedaluwarsa jelas dianggap merugikan masyarakat luas.

"Mereka yang seharusnya divaksin sehingga kuat melawan Covid-19 jadi tidak divaksin. Aparat hukum harus menelisik unsur dugaan kesengajaan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, agar jangan sampai masalah vaksin kedaluwarsa dan bisnis tes PCR Covid-19 mengendurkan semangat juang petugas vaksinasi di lapangan. Sebab masyarakat sangat membutuhkan dan menantikan vaksin agar pandemi segera berakhir.

Ia juga mengingatkan, bahwa penurunan jumlah pasien positif dan meninggal akibat Covid-19 secara nasional jangan sampai membuat pemerintah masyarakat lengah. Jika gerakan vaksinasi melambat dan masyarakat kendur dalam melaksanakan prokes, serangan pandemi akan mengganas lagi.

Ia menyebut, momentum menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 harus disambut dengan percepatan vaksinasi.

"Projo melaksanakan perintah Presiden Jokowi untuk menggeber vaksinasi agar Indonesia bisa segera bangkit dari pandemi," kata.

Untuk itu ia menyebut, Projo pun melaksanakan vaksinasi Covid-19 di 12 Kabupaten di Jatim. Kedua belas kabupaten itu antara lain, Kabupaten Tuban, Gresik, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Banyuwangi, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tulungagung, Nganjuk, Pacitan.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies

Jumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.

Baca Selengkapnya