Kasus Vaksin Kedaluwarsa Dinilai Indikasi Kendurnya Proses Vaksinasi di Daerah
Merdeka.com - Kasus vaksin kedaluwarsa yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah dianggap sebagai salah satu indikator kendurnya proses vaksinasi di sebuah kawasan. Hal itu membuktikan, vaksinasi yang ada tak kunjung sampai ke masyarakat.
Sorotan ini disampaikan oleh organisasi massa (ormas) Projo. Ormas pendukung Presiden Joko Widodo ini tak ingin saat perayaan natal dan tahun baru nanti, terjadi ledakan covid-19 untuk ke sekian kalinya.
"Kami melihat vaksinasi mulai mengendur. Padahal sebentar lagi libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Jangan sampai Covid-19 merajalela lagi setelah liburan," kata Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP Projo Panel Barus, Rabu (24/11).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa yang terjadi jika anak terlambat imunisasi? Jika anak tidak mendapatkan imunisasi tepat waktu, mereka akan menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin. Di samping itu, proses perlindungan maksimal melalui imunisasi akan memakan waktu lebih lama, sehingga anak akan berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan mereka.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Projo, menyoroti keresahan masyarakat mengenai vaksin kedaluwarsa akibat terlalu lama disimpan di gudang. Kasus tersebut antara lain terjadi di Kudus, Jawa Tengah.
Dia menegaskan bahwa kejadian ini membuktikan pengabaian nasib rakyat. Vaksin Covid-19 yang terlalu lama disimpan sehingga kedaluwarsa jelas dianggap merugikan masyarakat luas.
"Mereka yang seharusnya divaksin sehingga kuat melawan Covid-19 jadi tidak divaksin. Aparat hukum harus menelisik unsur dugaan kesengajaan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan, agar jangan sampai masalah vaksin kedaluwarsa dan bisnis tes PCR Covid-19 mengendurkan semangat juang petugas vaksinasi di lapangan. Sebab masyarakat sangat membutuhkan dan menantikan vaksin agar pandemi segera berakhir.
Ia juga mengingatkan, bahwa penurunan jumlah pasien positif dan meninggal akibat Covid-19 secara nasional jangan sampai membuat pemerintah masyarakat lengah. Jika gerakan vaksinasi melambat dan masyarakat kendur dalam melaksanakan prokes, serangan pandemi akan mengganas lagi.
Ia menyebut, momentum menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 harus disambut dengan percepatan vaksinasi.
"Projo melaksanakan perintah Presiden Jokowi untuk menggeber vaksinasi agar Indonesia bisa segera bangkit dari pandemi," kata.
Untuk itu ia menyebut, Projo pun melaksanakan vaksinasi Covid-19 di 12 Kabupaten di Jatim. Kedua belas kabupaten itu antara lain, Kabupaten Tuban, Gresik, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Banyuwangi, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tulungagung, Nganjuk, Pacitan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaJumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.
Baca Selengkapnya