Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kata Milenial Memaknai Lima Sila Pancasila untuk Pendidikan di Masa Pandemi

Kata Milenial Memaknai Lima Sila Pancasila untuk Pendidikan di Masa Pandemi Siswa belajar secara daring atau online. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - PDI Perjuangan menggelar live talkshow dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021. PDIP turut mengundang komedian tunggal milenial Kiki Saputri. Membuka acara, Kiki mengingatkan pemerintah agar tetap melaksanakan proses pendidikan saat pandemi berbasis lima sila Pancasila.

Sebagai milenial, Kiki memandang lambang sila di Pancsila menjadi inspirasi yang mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dipimpin Nadiem Makarim.

Ia menjelaskan, sila pertama lambang satu bintang, maknanya bintang sebagai sumber cahaya menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Saya berharap pendidikan Indonesia menjadi sumber cahaya bagi kemajuan generasi bangsa Indonesia," kata Kiki Saputri dalam talkshow yang digelar secara virtual, Rabu (5/5).

Kemudian, sila kedua lambang rantai emas dengan subtansi kemanusiaan yang adil dan beradab. "Saya berharap besar pendidikan Indonesia bisa membangkitkan rasa kemanusiaan kepada pelajar mahasiswa. Jadi kita ini bisa jadi generasi yang beradab," kata Kiki.

Sila ketiga, lambang pohon beringin bersubstansi persatuan Indonesia. Kiki mengatakan, pendidikan harus menjadi dasar menjalin persaudaraan. "Jadi jangan ada lagi tuh rasisme dan diskriminasi di sekolah," imbuh Kiki.

Sila keempat berlambang kepala banteng berisi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat permusyawaratan perwakilan. Bahwa penting pendidikan mengajarkan bermusyawarah, bermufakat. "Jangan gontok-gontokan, jangan tawuran," kata Kiki.

Terakhir, sila kelima soal keadilan sosial harus berlambang padi dan kapas. Sebagai mantan guru, Kiki berharap pendidikan Indonesia merata, adil makmur untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya berharap betul sebagai mantan guru dan akan menjadi ibu dan mungkin punya anak, saya berharap pendidikan Indonesia mampu merata, adil makmur untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Kiki.

Dia mengatakan, sebelum menjadi komedian, dirinya adalah seorang guru honorer yang bergaji Rp 600 ribu perbulan di sebuah sekolah swasta di Jakarta. Dirinya sangat sedih karena bila dibagi 30 hari perbulan, hanya dibayar Rp 20 ribu perhari. Angka itu sangat jauh jika dibandingkan dengan kasir minimarket yang bisa berbagai hingga Rp 4 juta perbulan. Padahal kasir demikian hanya mensyaratkan lulusan SMA, sementara guru wajib menyelesaikan 4 tahun perkuliahan.

"Sebulan digaji cuma Rp 600 ribu, jadi guru honorer di Jakarta, ga usah omongin yang di pelosok. Sehari 20 ribu. Ayam geprek saja 25 ribu. Sedih di Jakarta," kata Kiki.

"Situasi semakin sulit apalagi di tengah pandemi. Teman saya masih banyak jadi guru dan tetap mengeluh. Khususnya karena masih harus sekolah online. Masalahnya tak semua siswa punya HP. HP ada, kuota tak ada. Begitu HP ada dan kuota ada, dipakai untuk tiktok," lanjutnya.

Belum lagi masalah sinyal telekomunikasi yang kerap membuat suara dan substansi yang diajarkan tertunda.

"Saya ikut prihatin dengan pendidikan di tengah pandemi. Namun semua harus kita hadapi. Tapi ada sosok panutan yang bisa kita jadikan contoh agar tetap bersemangat. Misalnya Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau memimpin negara, memimpin partai dengan baik. Tapi yang jelas beliau mengutamakan pendidikan. Bu Mega bahkan menerima berbagai doktor honoris causa. Saat jadi kepala negara, beliau implementasikan dan putuskan UU pendidikan, soal anggaran pendidikan 20 persen dari APBN," jelas Kiki.

Dalam acara ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim hadir sebagai narasumber. Termasuk Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng, Inisiator Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan Komedian Kiki Saputri.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir bersama ratusan pengurus daerah PDIP seluruh Indonesia. Yang menjadi host acara adalah Anggota Komisi X DPR dari PDIP, Andreas Hugo Pareira.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: 129 Juta Anak Muda Kalau Tak Mengerti Pancasila, Bahaya Negara Ini
BPIP: 129 Juta Anak Muda Kalau Tak Mengerti Pancasila, Bahaya Negara Ini

BPIP tak ingin anak muda Indonesia malah tak paham tentang Pancasila.

Baca Selengkapnya
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar  Mencapai Keadilan Sosial
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar Mencapai Keadilan Sosial

BPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka

Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.

Baca Selengkapnya
Cara BPIP Kenalkan Spirit Pancasila kepada Anak Muda
Cara BPIP Kenalkan Spirit Pancasila kepada Anak Muda

Pancasila sangat relevan dari zaman ke zaman, apalagi masa depan menyambut Indonesia 2045

Baca Selengkapnya
BPIP Ingin Pancasila Dikenalkan dengan Menyenangkan kepada Anak Muda
BPIP Ingin Pancasila Dikenalkan dengan Menyenangkan kepada Anak Muda

Internalisasi nilai-nilai Pancasila harus diberikan secara bergotong royong

Baca Selengkapnya
PPKN Berbeda dengan Pendidikan Pancasila, Begini Penjelasan BPIP
PPKN Berbeda dengan Pendidikan Pancasila, Begini Penjelasan BPIP

70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik

Baca Selengkapnya
Cara BPIP Wujudkan Asta Cita Prabowo: Dimulai dari Pendidikan
Cara BPIP Wujudkan Asta Cita Prabowo: Dimulai dari Pendidikan

Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum pada setiap jenjang pendikan dan diatur dalam Undang-Undang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Sosialisasi Pancasila Disesuikan dengan Cara Generasi Y dan Z
Jokowi Minta Sosialisasi Pancasila Disesuikan dengan Cara Generasi Y dan Z

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial (Gen Y), generasi Z (Gen Z), dan generasi Alpha.

Baca Selengkapnya
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Lewat Organisasi Sayap, PAN Inginkan Pemuda Jadi Pilar Kemajuan Bangsa
Lewat Organisasi Sayap, PAN Inginkan Pemuda Jadi Pilar Kemajuan Bangsa

PAN memberdayakan anak muda dan menginginkan mereka menjadi pilar penting kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa

Lunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama

Baca Selengkapnya
Saat BPIP Berkunjung ke SMA Jakarta, Ajarkan Nilai-Nilai Pancasila
Saat BPIP Berkunjung ke SMA Jakarta, Ajarkan Nilai-Nilai Pancasila

Tidak hanya mengedukasi, BPIP juga merumuskan kebijakan-kebijakan yang memperkuat nilai Pancasila

Baca Selengkapnya