Katadata: 70 Persen Masyarakat Tidak Setuju Vaksin Berbayar
Merdeka.com - Katadata Insight Center bersama KawalCovid19 dan Change.org Indonesia melakukan survei persepsi masyarakat terhadap vaksin berbayar. Hasil survei menunjukkan, 70 persen masyarakat tidak setuju dengan vaksin berbayar.
Sementara itu, hanya 20,2 persen masyarakat yang setuju dengan vaksin berbayar. Sisanya, 9,8 persen masyarakat mengaku tidak tahu atau tidak menjawab apakah setuju atau tidak terhadap vaksin berbayar.
"Adapun kelompok mayoritas 70 persen tidak setuju dengan vaksin berbayar ini," kata Head of Katadata Insight Center, Adek Media Roza dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/9).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Adek menjelaskan, masyarakat yang tidak setuju dengan vaksin berbayar beralasan saat ini Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Artinya, Indonesia berada dalam situasi darurat kesehatan.
Karena itu, menurut masyarakat, vaksin Covid-19 menjadi hak setiap warga negara tanpa memandang kelas ekonomi. Selain itu, masyarakat berpendapat tidak adil jika vaksin Covid-19 berbayar karena akan menyulitkan masyarakat miskin untuk mendapatkan vaksin.
"Ada juga (alasan) kekhawatiran vaksin berbayar ini menjadi ladang korupsi," sambungnya.
Khusus kelompok masyarakat yang setuju dengan vaksin berbayar beralasan untuk mempercepat program vaksinasi. Tak hanya itu, mereka juga berpendapat vaksin berbayar bisa mengurangi antrean vaksinasi.
"Kemudian juga agar mereka yang mampu bayar vaksin, dan vaksin yang gratis ini dialokasikan untuk warga yang tidak mampu," terangnya.
Survei persepsi masyarakat terhadap vaksin berbayar ini dilakukan pada tanggal 6 sampai 22 Agustus 2021. Survei menjangkau seluruh provinsi di Indonesia dengan total responden 8.299 orang.
Mayoritas responden berasal dari kelompok sosial ekonomi A, yang memiliki pendapatan di atas Rp6 juta per bulan. Lebih dari 80 persen responden berusia di bawah 44 tahun. Survei ini dilakukan secara online.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaJumlah tertanggung industri asuransi jiwa Lebih rendah dibandingkan jumlah kepesertaan BPJS Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta yang tidak sehat memaksa orang-orang kembali memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Berikut fotonya!
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya