Kawah Ijen semburkan gas beracun, jalur pendakian ditutup
Merdeka.com - Kawah Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun. Taman Wisata Alam yang memiliki ketinggian 2.368 meter dari permukaan laut yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondosowo, Jawa Timur itu ditutup sementara.
"Hari ini kami merekomendasikan untuk penutupan jalur pendakian ke Gunung Ijen karena adanya gas beracun yang masih diselidiki penyebabnya oleh petugas di lapangan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto, Kamis (22/3). Dikutip dari Antara.
Warga di Kali Banyupahit dan Watucapil Bondowoso mengalami keracunan gas yang berasal dari Kawah Ijen di daerah Banyupait Sempol Bondowoso, bahkan sebagian korban yang terdampak gas beracun sudah dibawa ke Puskesmas Sempol dan RSUD Bondowoso.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kapan semburan gas terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Gas apa yang menyembur di Bogor? Dalam tayangan di akun Instagram @bogorid_, semburan tersebut tampak kuat ke atas hingga ketinggian 50 meter.Terdengar suara gemuruh dari semburan tersebut hingga menggegerkan warga di sekitar permukiman.
-
Bagaimana semburan gas terjadi? Ditambahkan Birman, semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat.Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
"Selama dua hari ini aktivitas kegempaan Gunung Ijen yakni gempa vulkanik dangkal mengalami peningkatan, namun tidak signifikan. Berdasarkan data, pada 18 Maret tercatat 11 kali gempa vulkanik dangkal dan pada 20 Maret terekam 22 kali gempa vulkanik dangkal, namun status Gunung Ijen masih normal," tuturnya.
Menurutnya petugas masih turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab keluarnya gas beracun tersebut, dan beberapa hari terakhir curah hujan di kawasan lereng Gunung Ijen juga tinggi. Namun pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan secara detail terkait penyebab gas beracun di Kawah Gunung Ijen tersebut.
"Wisatawan dan para penambang tidak diperbolehkan naik ke kawah Ijen untuk sementara waktu, sehingga kami imbau kepada siapapun untuk tidak mendekati radius 1 kilometer dari bibir kawah karena berbahaya," terangnya.
Status Gunung Ijen masih normal, meskipun ada peningkatan gempa vulkanik yang tidak signifikan dan keluarnya gas beracun dari kawah gunung yang memiliki ketinggian 2.368 meter dari permukaan laut itu.
Sementara itu, Kepala Resor Taman Wisata Alam Ijen KSDA Sigit Ariwibowo membenarkan informasi yang menyebutkan Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun dan kejadian diperkirakan terjadi pada Rabu (21/3) pukul 19.00 WIB.
"Kalau radiusnya belum bisa diprediksi karena sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso menyiapkan tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun Kawah Ijen.
"Ada tiga titik pengungsian bagi warga terdampak gas beracun yang kami siapkan, yakni di Puskesmas Kecamatan Ijen, Masjid di sekitar Kecamatan Ijen dan di rumah-rumah warga," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesipasiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso, Winarto di Bondowoso.
Warga terdampak gas beracun Kawah Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu, diungsikan sejak Rabu (21/3) malam setelah kawah tersebut mengeluarkan suara ledakan dan mengeluarkan gas beracun.
Tidak hanya itu, BPBD Bondowoso juga akan mendirikan dapur umum khusus warga (pengungsi) terdampak gas beracun.
"Hingga tadi malam, petugas kami mencatat jumlah pengungsi terdampak gas beracun Kawah Ijen sebanyak 178 orang dari tiga dusun (Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen)," katanya.
Hingga Kamis pagi tadi kadar gas beracun dari Kawah Ijen sudah mulai menurun atau tidak terlalu menyengat, seperti sesaat setelah Kawah Ijen meletup dan mengeluarkan gas beracun pada Rabu malam.
"Sampai hari ini, tercatat ada 30 orang yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Kecamatan Ijen, 24 orang Puskesmas Kecamatan Tlogosari empat orang dan di RSU dr Koesnadi Bondowoso dua orang. Rata-rata korban mengalami sesak napas (gangguan pernapasan)," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Marapi di Sumatera Barat itu telah menciptakan hujan abu melanda belasan kecamatan hingga menjebak puluhan pendaki.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMeski demikian Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaKini kawah itu masih aktif dengan mengeluarkan asap tipis yang merekah dari celah-celah bebatuan.
Baca SelengkapnyaPenerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca Selengkapnya