Kawanan Pembobol Mesin ATM dan Pecah Kaca di Banyuasin Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Kawanan spesialis pembobol mesin ATM dan pecah kaca di Banyuasin, Sumatera Selatan, ditangkap polisi. Mereka telah beraksi belasan kali di Palembang. Para pelaku adalah Wihep Pebri One alias Pebri, Yoga Yudistira dan Deni. Seorang temannya berinisial HK ditetapkan buronan polisi.
Mereka beraksi di mesin ATM di Indomaret Jalan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sabtu (12/9) dini hari. Para pelaku datang ke lokasi mengendarai dua sepeda motor dengan membawa peralatan las.
Mereka masuk dari atap belakang toko dan merusak plafon. Para pelaku memasukkan peralatan las dari atas lalu mencoba merusak mesin ATM dan brankas yang ada di dalam toko namun semuanya gagal dibuka.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Tidak lama kemudian, para pelaku kabur meninggalkan peralatannya di dalam toko karena melihat pegawai toko datang ke lokasi setelah menerima alarm di ponselnya. Kemudian korban melaporkan kasus ini ke polisi.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Muhammad Ikang Ade Putra mengungkapkan, tersangka Pebri ditangkap saat menginap di sebuah penginapan di Palembang dan Yoga Yudistira dalam pelariannya di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan tersangka Deni lebih dulu diamankan Satreskrim Polrestabes Palembang.
"Dua tersangka sudah kami tangkap, satu lagi diproses Polrestabes Palembang mereka dipergoki pemilik toko saat membongkar ATM," ungkap Ikang, Selasa (20/10).
Dari pengakuan para tersangka, mereka sudah tiga kali membongkar mesin ATM di Palembang, selain di Banyuasin. Komplotan itu juga pernah delapan kali melakukan pencurian dengan modus pecah kaca di Palembang sepanjang Agustus dan September 2020.
"Kawanan ini spesialis bongkar mesin ATM dan pecah kaca. Yang terakhir gagal karena diketahui pegawai toko," ujarnya.
Atas perbuatannya, mereka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang diancam lima tahun penjara. Barang bukti disita dua unit tabung oksigen, tabung gas elpiji, stang las beserta selang, kunci inggris, kunci ring, linggis, penutup wajah, pisau dan korek api.
"Setiap beraksi mereka menggunakan alat-alat itu. Kami kejar satu pelaku lagi yang masih buron," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaDua pelaku spesialis pencurian dengan modus ganjal mesin ATM ini sudah beraksi di beberapa tempat.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca Selengkapnya