KCJ klaim masinis dalam kecelakaan KRL kemarin sudah sesuai prosedur
Merdeka.com - Manajer Komunikasi PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, mengklaim setiap masinis dan asisten masinis akan mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) harus memiliki surat perintah perjalanan dinas (SPPD). Eva mengatakan, surat itu diterbitkan apabila masinis dan asistennya telah memenuhi Standar Operation Prosedur (SOP).
"Harus ada SPPD-nya. Dalam surat itu mengatur mereka diizinkan untuk melakukan operasional KRL karena sudah melalui pemeriksaan SOP," kata Eva saat dihubungi, Jumat (25/9).
Menurut Eva, rangkaian SOP bagi masinis dan asistennya di antaranya pemeriksaan kesehatan secara fisik dan psikologis, dan pemeriksaan tersebut dilakukan rutin setiap hari.
-
Siapa yang tidak menolong pemotor? Saat para rombongan pejabat melintas, tak ada reaksi yang berarti. Alih-alih memelankan laju kendaraan atau sekadar memberi perhatian ke sang pemotor, rombongan justru tetap melintas dengan kecepatan sama.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Bagaimana masinis dan asistennya selamat? Namun mereka memutuskan lompat dari lokomotif dan terjun ke sungai.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
"Setiap hari itu diperiksa kesehatannya, seperti tekanan darah, kandungan alkohol dan sebagainya. Dia (masinis) datang satu jam sebelumnya untuk menjalani rangkaian SOP tadi. Dia juga menjalani interview dengan tim pelaksana teknis," ucap Eva.
Sementara itu, Eva membantah bila ada yang menuding masinis memindahkan kendali pada asisten masinis pada KRL kecelakaan kemarin di Stasiun Juanda karena faktor kelelahan. Sebab menurut dia, masinis tidak bekerja melebihi waktu normal.
"Tidak ada konteks kelelahan, kalau dibilang dia dalam kondisi sakit atau gimana itu juga tidak, karena setiap harinya kan kita ada prosedur pemeriksaan kesehatan. Saya rasa kemarin juga dia belum kerja lebih dari 8 jam," ujar Eva. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajemen memastikan tidak ada sopir bus Rosalia Indah yang bekerja lebih dari jam yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaKNKT Soroti Pola Penugasan Sopir Rosalia Indah, Berisiko Tinggi Kelelahan dan Microsleep.
Baca SelengkapnyaPT KAI akan melakukan pemeriksaan kepada masinis KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis terkait terjadinya kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKA Brantas menabrak truk trailer yang dikendarai HS di perlintasan Jalan Madukoro Raya Semarang pada Selasa (18/7) malam. Sempat terjadi ledakan saat tabrakan.
Baca SelengkapnyaPT KAI Targetkan Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui Besok Pagi
Baca SelengkapnyaVice President Public Relations KAI, Anne Purba menyampaikan tidak ada korban dalam peristiwa nahas tersebut namun 2 masinis mengalami cidera.
Baca SelengkapnyaJalur rel kembali bisa dilintasi sesuai dengan target yang ditetapkan, meski dengan kecepatan yang dibatasi
Baca SelengkapnyaSeluruh penumpang dan awak kereta semua selamat serta telah dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca Selengkapnya"Si sopir sempat berhenti jalan kaki, terus mondar-mandir untuk ngilangin ngantuk terus naik lagi."
Baca SelengkapnyaKAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut.
Baca Selengkapnya