Kebakaran hutan Gunung Semeru berasal dari api unggun pendaki
Merdeka.com - Penyebab kebakaran hutan di Gunung Semeru di Jawa Timur, dipicu oleh api unggun para pendaki. Sisa bara api unggun yang ditinggalkan dengan cepat menyala kembali saat tertiup angin.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari mengungkapkan, sekecil apapun bara yang ditinggalkan dapat menimbulkan kebakaran. Pendaki tidak sadar kalau api yang ditinggalkan dapat memicu kebakaran besar.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Semuanya dalam kondisi kering, rerumputan dan semak terkena bara sedikit saja sudah langsung menyala. Kemudian anginnya berembus kencang membuat apinya cepat merembet," kata Ayu Dewi Utari di Malang, Kamis (28/10).
Api kebakaran hutan Gunung Semeru hingga kini masih belum berhasil dipadamkan. Petugas berusaha memadamkan api yang terus membara di kawasan Blok Watu Rejeng dan Landengan Dawa.
Selama proses pemadaman kesulitan untuk mendapatkan air. Sehingga pemadaman menggunakan air, hanya saat lokasi kebakaran yang berdekatan dengan danau atau sumber air. Lereng-lereng dengan kemiringan 60 sampai 80 derajat susah dijangkau. Total luas hutan yang terbakar mencapai lebih dari 25 hektare.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengungkapkan bahwa tim di bawah koordinasi BPBD Propinsi sudah berada di lokasi kebakaran di Gunung Semeru. Pihaknya menyadari dengan keterbatasan alat sehingga hanya memanfaatkan ranting basah untuk mematikan.
"Teknologi itu sangat penting, seharusnya punya kendaraan kebakaran khusus hutan. Pos pemantauan yang lebih banyak, termasuk helikopter jika dibutuhkan," katanya.
Namun lebih jauh dari itu, Gus Ipul mengajak para pendaki untuk tidak meninggalkan bara api unggun. Karena dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan makhluk hidup, tidak hanya manusia.
"Kesadaran pendaki harus dibangun, jangan meninggalkan api unggun, meninggalkan api unggun itu meninggalkan sesuatu yang bahaya," katanya.
Gus Ipul juga menegaskan ada sekitar 60 titik api dari kebakaran hutan selama musim kemarau di Jawa Timur. Hingga kini masih sekitar 26 titik yang belum berhasil dipadamkan. Akibat kebakaran tersebut menimbulkan kerusakan hutan sekitar 56 hektar.
"Kita memiliki 28 persen hutan dari luas daratan di Jawa Timur. Dari jumlah itu sekitar 56 ribu hektar rusak, dari sekian juta hektar yang kita miliki," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret terbaru kawasan Gunung Semeru usai kebakaran
Baca SelengkapnyaKebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca Selengkapnya