Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebakaran lahan di Sampit mulai resahkan warga, pagi hari asap sudah menebal

Kebakaran lahan di Sampit mulai resahkan warga, pagi hari asap sudah menebal Kebakaran hutan di Palangkaraya. ©AFP PHOTO/Bay Ismoyo

Merdeka.com - Asap akibat kebakaran lahan di kawasan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai membuat warga resah dan khawatir. Sebagai upaya pencegahan terserang dari ISPA, masyarakat menggunakan masker.

"Saya khawatir anak saya sakit karena terhirup asap. Ini saja, dia mulai flu, makanya kami mulai menggunakan masker saat berangkat ke sekolah karena kalau pagi hari asapnya agak tebal," kata Maria, warga Sampit. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (23/8).

Seperti hari ini, di jam 06.00 WIB, saat warga mulai beraktivitas dan pelajar berangkat ke sekolah, asap terlihat lebih tebal dibandingkan pada Rabu (23/8) kemarin. Asap juga berbau gosong sehingga sangat mengganggu pernapasan. Ditambah lagi, jarak pandang seperti perairan Sungai Mentaya dan jalan darat mulai terganggu.

Di Jalan Baamang I dan Usman Harun yang merupakan kawasan bantaran sungai, serta Jalan Achmad Yani, Tjilik Riwut dan Sudirman yang merupakan kawasan pusat kota, asap terlihat mulai menebal.

Kondisi terkini, kebakaran lahan masih terjadi di sekitar pusat kota Sampit dan kecamatan di luar kota. Meski di beberapa titik api sudah terlihat padam, namun sebenarnya api masih membakar.

Mencegah tabrakan saat berkendara, warga sengaja tetap menyalakan lampu kendaraan agar terlihat oleh pengendara lainnya. Warga juga mengurangi laju kendaraan untuk mencegah kecelakaan.

"Mudah-mudahan saja kebakaran lahan bisa segera diatasi sehingga asap tidak semakin parah. Saya khawatir kabut asap parah seperti pada 2015. Kasihan anak-anak kita," kata Lia, warga lainnya.

Sementara itu, asap yang mulai menebal menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak. Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Timur mulai membagikan masker melalui anggota mereka, meski stok yang dimiliki cukup terbatas.

"Saya membagikan kepada pelajar yang naik bus sekolah. Usia pelajar sangat rentan sakit akibat asap, makanya mereka harus kita prioritaskan," kata Rahmat Hidayat, pengurus Karang Taruna Kotawaringin Timur.

Sementara itu, sekitar pukul 07.00 WIB, kepekatan asap mulai berkurang. Tiupan angin mampu mengurangi ketebalan asap. Masyarakat berharap kebakaran lahan dan asap bisa segera diatasi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Gunungan Sampah di TPA Sarimukti Bandung Barat Belum Padam, Asap Kepung Permukiman Warga
Kebakaran Gunungan Sampah di TPA Sarimukti Bandung Barat Belum Padam, Asap Kepung Permukiman Warga

Proses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis
Kabut Asap Dampak Karhutla Menggila di Palembang, Penderita ISPA Naik Drastis

Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya
Potret Gunung Sumbing Terbakar Hebat, Api Terlihat dari Permukiman
Potret Gunung Sumbing Terbakar Hebat, Api Terlihat dari Permukiman

Kini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.

Baca Selengkapnya
Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk
Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk

TPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
TPA Sarimukti Kembali Kebakaran, 1 Unit Beko Terbakar dan Warga Berhamburan Hindari Asap
TPA Sarimukti Kembali Kebakaran, 1 Unit Beko Terbakar dan Warga Berhamburan Hindari Asap

Dampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Ladang Rumput Bandara Adisutjipto Yogyakarta Terbakar, Begini Kondisi Terkininya
Ladang Rumput Bandara Adisutjipto Yogyakarta Terbakar, Begini Kondisi Terkininya

Kebakaran terjadi di area Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Hari Minggu, 30 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput

Cuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pantauan Udara Kebakaran Dahsyat Landa Permukiman Padat Dekat RSUD Kebayoran Lama
FOTO: Pantauan Udara Kebakaran Dahsyat Landa Permukiman Padat Dekat RSUD Kebayoran Lama

Kebakaran dahsyat melanda kawasan permukiman padar penduduk di dekat RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Api berkobar pada Rabu (4/10/2023) sore.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya