Kebakaran lahan di Sampit mulai resahkan warga, pagi hari asap sudah menebal
Merdeka.com - Asap akibat kebakaran lahan di kawasan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai membuat warga resah dan khawatir. Sebagai upaya pencegahan terserang dari ISPA, masyarakat menggunakan masker.
"Saya khawatir anak saya sakit karena terhirup asap. Ini saja, dia mulai flu, makanya kami mulai menggunakan masker saat berangkat ke sekolah karena kalau pagi hari asapnya agak tebal," kata Maria, warga Sampit. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (23/8).
Seperti hari ini, di jam 06.00 WIB, saat warga mulai beraktivitas dan pelajar berangkat ke sekolah, asap terlihat lebih tebal dibandingkan pada Rabu (23/8) kemarin. Asap juga berbau gosong sehingga sangat mengganggu pernapasan. Ditambah lagi, jarak pandang seperti perairan Sungai Mentaya dan jalan darat mulai terganggu.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Kapan kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Apa penyebab panas di Jakarta? Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.
Di Jalan Baamang I dan Usman Harun yang merupakan kawasan bantaran sungai, serta Jalan Achmad Yani, Tjilik Riwut dan Sudirman yang merupakan kawasan pusat kota, asap terlihat mulai menebal.
Kondisi terkini, kebakaran lahan masih terjadi di sekitar pusat kota Sampit dan kecamatan di luar kota. Meski di beberapa titik api sudah terlihat padam, namun sebenarnya api masih membakar.
Mencegah tabrakan saat berkendara, warga sengaja tetap menyalakan lampu kendaraan agar terlihat oleh pengendara lainnya. Warga juga mengurangi laju kendaraan untuk mencegah kecelakaan.
"Mudah-mudahan saja kebakaran lahan bisa segera diatasi sehingga asap tidak semakin parah. Saya khawatir kabut asap parah seperti pada 2015. Kasihan anak-anak kita," kata Lia, warga lainnya.
Sementara itu, asap yang mulai menebal menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak. Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Timur mulai membagikan masker melalui anggota mereka, meski stok yang dimiliki cukup terbatas.
"Saya membagikan kepada pelajar yang naik bus sekolah. Usia pelajar sangat rentan sakit akibat asap, makanya mereka harus kita prioritaskan," kata Rahmat Hidayat, pengurus Karang Taruna Kotawaringin Timur.
Sementara itu, sekitar pukul 07.00 WIB, kepekatan asap mulai berkurang. Tiupan angin mampu mengurangi ketebalan asap. Masyarakat berharap kebakaran lahan dan asap bisa segera diatasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaDampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di area Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Hari Minggu, 30 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat melanda kawasan permukiman padar penduduk di dekat RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Api berkobar pada Rabu (4/10/2023) sore.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya