Kebakaran PT Mandom, korban tewas jadi 6 orang
Merdeka.com - Pihak manajemen PT Mandom Indonesia menginformasikan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran menjadi enam orang dan melukai 52 orang lainnya. Korban terakhir bernama Febriani.
"Karyawan kami atas nama Febriani meninggal dunia dengan kondisi luka bakar lebih dari 50 persen," kata Presiden Direktur PT Mandom Indonesia Tbk Muhammad Makmun Arsyad di Jakarta, Minggu (12/7).
Makmun mengatakan, Febriani meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada Minggu pagi. Makmun mengungkapkan terdapat lima korban meninggal dunia yang di lokasi kejadian dan seorang meninggal dunia di rumah sakit.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Kenapa Fajri dirawat di RSCM? Fajri sudah kurang lebih dua pekan dirawat untuk menstabilkan kesehatannya dan menurunkan bobot tubuh yang tinggi.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa yang meninggal akibat kebakaran gudang elpiji? Pasien yang meninggal dunia bernama Muqhis Bayudi (29), akibat luka bakar 56 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah, Kota Denpasar pada Sabtu (15/6) malam.
Jumlah korban luka terdapat 53 orang yang menjalani perawatan pada 10 rumah sakit di wilayah Jakarta dan Bekasi Jawa Barat, namun seorang korban telah diperbolehkan pulang ke rumah.
Makmun menuturkan Tim 'Disaster Victim Identification' (DVI) Polda Metro Jaya telah mengambil sampel 'Deoxyribose Nucleic Acid' (DNA) kelima korban tewas kebakaran di lokasi kejadian dan keluarga yang mengaku orang tua korban. Makmun menegaskan keamanan dan prosedur operasional pabrik sesuai standar yang telah ditetapkan.
"Tidak ada yang salah dengan standar keamanan, semua keamanan sudah sesuai dengan standarnya," tegas Makmun.
Sementara itu, Direktur PT Mandom Sanyoto menambahkan pabrik akan memberikan santunan dan hak karyawan yang menjadi korban, termasuk bantuan biaya perawatan. Pihak manajemen menunggu aparat kepolisian mengizinkan pabrik beroperasi setelah proses penyelidikan selesai.
"Untuk biaya penguburan kami berikan Rp10 juta dan untuk yang lainnya akan disesuaikan kembali," ujar Sanyoto.
Seperti diketahui, PT Mandom Indonesia Tbk di kawasan industri MM 2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi terbakar. Diduga penyebabnya adalah ledakan pipa gas di dalam perusahaan tersebut.
Akibat dari kebakaran itu, sebanyak lima buruh tewas terpanggang. Hingga saat ini Kepolisian mencatat jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 53 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran itu dianggap kejadian luar biasa karena korban meninggal dunia mencapai belasan orang.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat itu menewaskan tujuh orang yang terjebak di dalam ruko tersebut, termasuk seorang balita perempuan.
Baca SelengkapnyaPemadam kebakaran mengerahkan 15 unit mobil pemadam dan 75 personel untuk mengatasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaKebakaran tersebut diduga lantaran adanya ledakan kompresor dari dalam ruko.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di SMA N 6 Bulungan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya merupakan satu keluarga dan tiga lainnya Asisten Rumah Tangga (ART).
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Hingga kini, proses pemadam masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Dugaan sementara akibat korsleting listrik.
Baca Selengkapnya