Kebakaran TPST Bantargebang kali ini terbesar dalam sejarah
Merdeka.com - Kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang hingga hari keempat masih juga belum padam. Kebakaran kali ini, merupakan yang ke tiga selama 15 tahun terakhir, dan butuh waktu lama untuk memadamkannya.
"Kami fokus pada bara api di dalam tumpukan sampah. Karena yang sulit dipadamkan di dalam," kata petugas pemadam kebakaran, Amir di TPST Bantargebang, Senin (14/9).
Dia pesimistis kebakaran di TPST tersebut bisa dipadamkan sepekan ke depan. Menurut dia, kesulitan petugas memadamkan api lantaran sumber air yang sedikit. Petugas harus bolak-balik ke sumber air yang cukup jauh yaitu di Kalimalang dan Kali Cikeas.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan kebakaran terjadi di Banguntapan? Di Kecamatan Banguntapan saja, sudah terjadi 10 kali kebakaran dengan objek rumah dan lahan sepanjang Juli ini.
"Selain itu medannya juga sulit, karena kami harus naik ke gunung sampah. Dan melakukan penggalian agar air bisa meresap ke dalam," katanya.
Dirut PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus, mengatakan bahwa kebakaran ini merupakan terbesar sepanjang sejarah. Ia mencatat sebelumnya TPST mengalami dua kali kebakaran yaitu tahun 1999 dan 2008 sebelum dikelola oleh PT Godang Tua Jaya.
"Penyebabnya sama seperti kebakaran sekarang, yaitu akibat kemarau panjang. Waktu itu butuh waktu sebulan hingga benar-benar padam. Tapi, kali ini saya yakin seminggu lagi sudah padam semua," katanya.
Menurut dia, akibat cuaca yang cukup panas, mengakibatkan rumput yang tumbuh di gunungan sampah menjadi mengering. Sehingga mudah terbakar akibat terkena panas. "Cepat membesar karena ada sisa gas metana dari dalam badan sampah," katanya.
Menurut dia, sejak Jumat lalu hingga saat ini, luas kebakaran mencapai delapan hektar. Antara lain di zona kepala burung tiga hektar, dan zona tiga seluas lima hektar.
"Awalnya hanya di zona kepala burung, tapi meluas akibat api terbawa angin puting beliung. Padahal jarak antara zona kepala burung dan zona empat sekitar 20 meter," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area lahan TPA Pemalang yang terbakar mencapai lima hektare
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berhasil mengendalikan penyebaran api di TPST Bantargebang.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat melanda lereng Gunung Sumbing sejak Jumat (1/9) siang.
Baca SelengkapnyaHingga hari keempat, proses pemadaman api masih terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPemadaman dari udara dilakukan helikopter As 350B3 dari BNPB.
Baca SelengkapnyaKebakaran Gunung Sampah TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8) malam.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBNPB mengerahkan helikopter water booming sebagai upaya pemadaman yang terus dilakukan hingga hari kesembilan musibah kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaApi sempat padam namun muncul lagi hingga terus menjalar ke wilayah lain
Baca Selengkapnya