Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebebasan pers di era Jokowi dinilai alami kemunduran

Kebebasan pers di era Jokowi dinilai alami kemunduran Wartawan tolak kenaikan BBM. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Praktisi dan mantan anggota dewan pers Agus Sudibyo meminta Presiden Jokowi untuk bersikap tegas terkait kebebasan pers di Indonesia agar tidak terjadi kriminalisasi bagi warga yang kritis terhadap kasus korupsi. Hal ini ditegaskan Agus menyusul pemanggilan dua aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho dan Adnan Topan Husodo yang dilaporkan oleh pakar hukum pidana Romli Atmasasmita atas kasus pencemaran nama baik.

"Secara politik pers kuat sekali di masa ini hanya perlu hati-hati agar tidak ada kriminalisasi. Juga masih jauh untuk katakan jika di era Jokowi sudah kembali ke era Soeharto. Tapi yang dikhawatirkan adalah capaian kebebasan pers akan alami kemunduran," ujar Agus di Kantor YLBHI, Jl. Diponegoro No. 74, Jakarta, Minggu (26/7).

Menurut dia, wacana DPR untuk merevisi KHUP dan UU Pers menjadi suatu momentum hadirnya penegakan kebebasan pers yang sungguh-sungguh di Indonesia. DPR dalam hal ini, kata dia, tidak membuka celah untuk timbulnya keinginan dari pihak-pihak tertentu menggunakan UU untuk melemahkan Pers.

"DPR juga masih ingin amandemen UU pers. Jangan sampai digunakan pihak tertentu yang bukannya lebih baik bagi pers tapi alami kemunduran," tukas dia.

Sementara itu, aktivis Imparsial AL Araf menilai, bentuk ketidakbebasan Pers di era Jokowi adalah adanya pola-pola tertentu seperti pencemaran nama baik. Kata dia, jika hal ini diabaikan oleh Presiden Jokowi maka akan menyebabkan munculnya ketakutan warga untuk bersikap kritis terhadap pemerintah.

"Ada pola yang digunakan di masa Orba dengan gaya yang berbeda yang membungkam pihak yang mengontrol kekuasaan, misalnya pasal pencemaran nama baik. Ada kekhawatiran kalau yang dilakukan Adnan dan Emerson dijadikan ranah pidana, adanya efek ketakutan bagi warga jika diundang oleh media," ujar dia.

Di hal lain, Agus juga meminta agar semua insan pers menjadikan kasus ini sebagai pelajaran untuk memperbaiki dirinya. Kata dia, rukun verifikasi data dan penulisan sesuai etika jurnalistik adalah modal utama agar tidak dikriminalisasi oleh pihak tertentu.

"Mari kita perkecil peluang untuk pihak yang mengadukan pemberitaan media baik ke dewan pers dan Bareskrim. Kuncinya etik jurnalistik dan verifikasi berita. Mari kita perkecil kesalahan itu agar tidak dikriminalisasi. Pers jangan patah arang. Saya yakin, Pers adalah motor utama pemberantas korupsi.

Tak hanya itu, Agus meminta adanya sikap solid di antara semua pekerja pers atas semua kejadian atau kasus yang menimpa wartawan oleh sebuah pemberitaan.

"Kalau ada persoalan terhadap satu media kadang media lain cuek entah karena masalah persaingan. Mesti ada kerja sama. Solid. Kalau ada wartawan yang dipidana maka yang lain siap untuk demo," tutup Agus.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif

Pada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gonjang-ganjing RUU Penyiaran, Begini Aksi Jurnalis Jember dan Lumajang Tolak Aturan yang Mengancam Kebebasan Pers
Gonjang-ganjing RUU Penyiaran, Begini Aksi Jurnalis Jember dan Lumajang Tolak Aturan yang Mengancam Kebebasan Pers

Sebagian isi draft RUU Penyiaran bertentangan dengan UU Pers

Baca Selengkapnya
Disatroni Jurnalis Demo Tolak RUU Penyiaran, Kantor DPRD Provinsi Jambi Kosong Karena Alasan Dinas
Disatroni Jurnalis Demo Tolak RUU Penyiaran, Kantor DPRD Provinsi Jambi Kosong Karena Alasan Dinas

Disatroni Jurnalis Demo Tolak RUU Penyiaran, Kantor DPRD Provinsi Jambi Kosong Karena Alasan Dinas

Baca Selengkapnya
RUU Penyiaran, NasDem Harap Masyarakat Proaktif Beri Masukkan
RUU Penyiaran, NasDem Harap Masyarakat Proaktif Beri Masukkan

RUU Penyiaran berawal dari sebuah persaingan politik antara lembaga berita melalui platform teresterial versus jurnalism platform digital.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Mosok Jurnalis Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir atau Copy Paste Release, Investigasi Adalah Nyawa
Cak Imin: Mosok Jurnalis Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir atau Copy Paste Release, Investigasi Adalah Nyawa

Cak Imin ikut mengomentari rencana RUU Penyiaran melarang jurnalisme investigasi

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar
VIDEO: Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.

Baca Selengkapnya
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi

Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Kaesang Tanggapi Petisi UGM dan UII ke Jokowi: Ini kan Dinamika Biasa
Kaesang Tanggapi Petisi UGM dan UII ke Jokowi: Ini kan Dinamika Biasa

Sivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya