Keberhasilan Pengobatan Penderita Kanker Serviks Stadium Awal Hampir 100 Persen
Merdeka.com - Dokter spesialis Obstetri Ginekologi, Andi Darma Putra menyebutkan kanker serviks dengan stadium awal masih dapat disembuhkan hampir 100 persen. Kendati demikian, ia mengingatkan, upaya sederhana mencegah fatalitas stadium kanker yaitu melakukan vaksinasi HPV (human papilloma virus).
"Dicegah yaitu dengan vaksinasi dan kalau dia tidak bisa sempat vaksinasi dan menjadi terjangkit kanker pada stadium awal kalau diobati dengan baik dia dapat sembuh mendekati 100 persen, jadi vaksinasi ya sesungguhnya sederhana," ucap dokter Andi dalam webinar, Edukasi Menuju Indonesia Bebas Kanker Serviks 2030, Sabtu (6/11).
Untuk itu, Andi mendorong para perempuan segera melakukan vaksinasi HPV dan melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi ada tidaknya indikasi terjangkit kanker serviks.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
-
Mengapa vaksin HPV penting? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV.Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Kenapa vaksin HPV penting? Seringkali, tubuh dapat menemukan dan membersihkan HPV. Namun jika virus tersebut bertahan lama di dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan vaksinasi untuk melawan HPV guna membantu mencegah kanker.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Kenapa deteksi dini kanker serviks penting? Deteksi kanker serviks harus terus digalakkan, dan Yayasan Kanker Indonesia sangat senang dapat memberikan pelatihan deteksi dini kanker serviks kepada 35 praktisi kesehatan, melalui metode pemeriksaan IVA, sebuah langkah strategis dalam merealisasikan pengurangan kejadian kanker serviks,' ujarnya.
Andi menekankan, deteksi dini sangat penting dilakukan mengingat penyakit kanker menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Dan parahnya, imbuh Andi, penyakit ini tidak memiliki gejala awal.
Jika seseorang terdiagnosa kanker serviks stadium awal, peluang kesembuhan mendekati 100 persen. Namun sebaliknya, Andi menyebutkan jika pasien sudah berada di stadium 2A hingga 3A sangat sulit untuk disembuhkan.
"Kalau sudah sampai pasien datang (terdiagnosa di stadium) 2B 3B kita menjelaskan sedih, enggak enak hati menyampaikan 'maaf ini kesembuhannya rendah'," ucapnya.
Dalam materi data yang ia paparkan, pada 2020 ada 604.000 wanita Indonesia terdiagnosa kanker serviks dan lebih dari setengahnya tidak dapat bertahan. Jumlah ini tercatat naik dibandingkan dengan data kasus pada 2018.
Pada 2018, sebut Andi, kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 32.000 kasus dengan kasus kematian 18.000 kasus. "Atau 50 kasus per hari," ucapnya.
"Dan 2020, 57 kasus yang meninggal setiap hari atau lebih dari 2 kematian per jam."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaSelama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMasih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI memulai perluasan cakupan imunisasi HPV skala nasional untuk mencegah kanker serviks.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya