Kebocoran gas pabrik kertas bikin belasan warga Karawang keracunan
Merdeka.com - Kebocoran gas dari pabrik kertas menyebabkan sejumlah warga Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami keracunan. Warga yang keracunan mengalami mual dan pusing. Bahkan tidak sedikit yang mengaku lemas sehingga harus dirawat di rumah sakit dan klinik perusahaan.
"Kejadian keracunan itu diduga akibat bocornya gas caustic soda PT Pindo Deli 2," kata Kapolres Karawang AKBP Ade Ary Syam di Karawang, Rabu kemarin. Dikutip dari Antara.
Dia menyatakan atas kejadian itu pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian, mencari keterangan saksi dan melakukan pendataan korban. Polisi setempat juga mengecek kondisi korban di rumah sakit dan klinik.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Sesuai dengan keterangan saksi, peristiwa keracunan itu diduga akibat kebocoran gas caustic soda yang berasal dari PT Pindo Deli 2 Karawang.
Gas yang bocor itu kemudian menyebar ke kawasan pemukiman warga. Saat itulah, sejumlah warga yang tinggal di sekitar pabrik secara tak sengaja menghirup gas yang bocor itu.
"Korban ada yang dibawa ke Rumah Sakit Rosella dan ada pula yang dibawa ke klinik PT Pindo Deli, untuk mendapat perawatan dan pengobatan" kata Ade Ary.
Para korban yang dirawat di poliklinik milik perusahaan di antaranya Rosadi (57) warga Desa Kutamekar, Asep Rudiana (21) warga Desa Kutapohaci, Jumad (56) warga Desa Kutamekar dan Lastri (30) warga Desa Kutamekar.
Sedangkan korban yang dirawat di Rumah Sakit Rosella ialah Yusup (40), Siti Haryati (30), Acih (40), Sapti (30), Heni (30), Suryani (32) serta Windayanti (30).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
warga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaWarga diduga keracunan gas dari PT Medco E&P Malaka.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaRatusan karyawan pabrik mengeluh mual, muntah-muntah, kepala pusing, dan badan lemas.
Baca Selengkapnya