Kecam Densus 88, ormas di Solo konvoi datangi markas Polresta
Merdeka.com - Puluhan anggota ormas dan kelaskaran Islam di Solo, menggelar aksi demonstrasi, di Bundaran Gladag, Jumat (3/1). Selain berorasi mereka juga melakukan konvoi, menuju Mapolresta Solo, yang ada di Jalan Adi Sucipto, Manahan. Mereka mengecam keras tindakan Densus 88 Anti-Teror yang melakukan penggerebekan dan menembak mati 6 orang terduga teroris, dalam penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan, 1 Januari lalu.
Peserta aksi menilai, apa yang dilakukan Densus sebagai tindakan yang telah melanggar hukum dan HAM.
Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Solo, Sholeh Ibrahim kembali mengecam keras tindakan represif Densus 88. Mereka menilai Densus 88 telah melakukan tindakan tanpa prosedur yang berlaku di kepolisian. Tindakan Densus dinilainya sebagai aksi brutal.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Menurut para demonstran, para terduga teroris tersebut, belum tentu bersalah. "Mereka baru dinyatakan sebagai terduga. Mereka itu belum tentu bersalah. Polisi seharusnya menghormati asas praduga tak bersalah. Apalagi belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.," katanya.
Menurut Sholeh, apa yang dilakukan Densus 88 telah melanggar Pasal 18 ayat 1 dan Pasal 32 ayat 2 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM. Mereka juga menuduh Densus melanggar Pasal 16 ayat 2 Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri serta Pasal 6 ayat 1 UU No 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.
Persoalan lain yang juga diprotes pendemo adalah adanya barang bukti yang ditemukan Densus 88 di lokasi pengerebekan. Mereka tak yakin barang tersebut ada di lokasi saat penggerebekan.
Saat berorasi mereka juga mendesak DPR, Komnas HAM dan Kompolnas segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Polri. Selain itu mereka juga mengingatkan kepada Presiden tentang kemungkinan pihak-pihak asing yang bermain dalam aksi-aksi penyergapan terduga teroris tersebut.
Tak puas menggelar aksi di bundaran Gladag, puluhan massa menggeruduk Mapolresta Solo. Setiba di depan Mapolresta, mereka sudah dihadang oleh pasukan Dalmas. Di depan Mapolresta, mereka pun melakukan orasi, mengecam tindakan polisi. Namun aparat BrImob dan Dalmas bisa mengamankan aksi tersebut. Hingga aksi berakhir suasana yang sempat tegang pun berakhir. Puluhan massa pun segera membubarkan diri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana mengatakan, kalau kejadian tersebut telah dilaporkan kepada antara pimpinan kedua lembaga
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDanpuspom TNI Marsda Agung Handoko menegaskan tindakan Mayor Dedi Hasibuan sangat tidak etik.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca Selengkapnya