Kecamatan Dilanda Banjir di Aceh Timur Bertambah Jadi 8, Warga Mengungsi Capai 2.751
Merdeka.com - Delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, terdampak banjir pada Jumat (31/12). 769 Kepala Keluarga atau 2.751 jiwa mengungsi ke tempat lebih aman.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, kini banjir berangsur surut. "Perkembangan pada Sabtu (1/1) pukul 09.00 WIB, banjir menyebabkan 2.751 atau 769 KK mengungsi," kata Abdul melalui keterangan tertulis.
Abdul mencatat, sebanyak 19.361 jiwa atau 6.274 KK terdampak banjir tersebut. Sementara itu, 6.274 unit rumah dan 1 lainnya rusak ringan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kapan banjir rob mulai terjadi? 'Biasanya banjir rob itu datangnya musiman. Kalau musim angin timuran baru banjir rob. Sekarang apapun cuacanya, mau itu pagi, siang, malam banjir rob datang terus,' kata Siti.
Dia menjelaskan, semula banjir hanya merendam dua gampong atau desa. Namun, hujan lebat kembali mengguyur Aceh Timur sehingga menyebabkan banjir meluas.
Total hampong yang terdampak banjir menjadi 46 di delapan kecamatan. Delapan kecamatan tersebut yakni Birem Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Julok, dan Nurussalam.
Berdasarkan prakiraan cuaca, sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur masih berpotensi diguyur hujan ringan, sedang disertai petir hingga hujan lebat pada hari ini hingga esok (2/1).
Hasil kajian inaRISK, Kabupaten Aceh Timur memiliki 24 kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi, termasuk delapan kecamatan yang terdampak banjir hingga hari ini.
Abdul mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan, maupun bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
"Waspadai puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari tahun depan," ucap Abdul mengakhiri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca Selengkapnya