Kecanduan Film Porno, ABG di Palembang Cabuli Sepupu Umur 9 Tahun
Merdeka.com - Kecanduan film porno, anak baru gede berinisial AS (16) mencabuli sepupunya sendiri yang masih duduk di bangku kelas tiga SD berinisial NK (9). Ironisnya, perbuatan itu berulang hingga tiga kali dengan ancaman.
Mengetahui dilaporkan ke polisi, pelaku langsung kabur ke Banyuasin. Dia berhasil ditemukan oleh ayah korban yang tak lain adalah pamannya sendiri. AS lalu diserahkan ke kantor polisi.
Aksi cabul pelaku pertama kali dilakukan di sekitar rumah korban di Kecamatan Kemuning Palembang, Minggu (11/8). Aksi kedua dan terakhir kembali terulang beberapa hari kemudian.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
-
Kenapa anak menjadi pelaku bullying? Mereka yang sering terlibat dalam perilaku ini mungkin memiliki masalah emosional atau sosial yang mendasari tindakan mereka.
-
Kenapa anak suka melakukan bullying? Salah satu penyebab perilaku perundungan adalah ketidakmampuan anak dalam mengelola emosi dengan baik.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
Korban yang tak tahan dengan perlakuan bejat pelaku akhirnya menceritakan pengalaman pahitnya kepada orangtuanya. Sebelumnya dia mendapat ancaman kekerasan dari pelaku yang membuatnya bungkam cukup lama.
Terinspirasi Film Porno
Tersangka mengaku nekat berbuat cabul lantaran terinspirasi dari film porno yang kerap ditontonnya di warung internet. Setiap setelah mencabuli korban, ABG putus sekolah sejak kelas tiga SD itu memberi es krim dan mengancam akan memukulnya jika mengadu.
"Ingin kayak di film-film itu (porno)," ungkap tersangka AS di Mapolrestabes Palembang, Selasa (19/11).
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, kasus ini dilaporkan keluarga ke pihaknya pada Sabtu (16/11). Tersangka diserahkan keluarga korban yang sempat kabur dari rumah.
"Walaupun masih di bawah umur, tersangka tetap diproses, kita kenakan Undang-undang Perlindungan Anak, ancamannya separuh dari maksimal hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku telah delapan kali melakukan aksi itu, enam kali di antaranya di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak Agustus 2021 hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPencabulan ini dilakukan setelah pelaku menonton video porno dan tak kuat menahan nafsu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaAksi bejat pelaku terungkap setelah korban memberanikan diri merekam perkosaan atas dirinya sebagai bukti mengadu ke ibunya.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca Selengkapnya