Kecelakaan Kapal di Laut Mimika, 7 Orang Selamat dan 11 Masih Dicari
Merdeka.com - Kapal Motor Usaha Baru yang memuat 30 Kubik Kayu dan 18 orang penumpang dengan rute Sorong-Timika dilaporkan mengalami kecelakaan di Perairan Distrik Amar Kabupaten Mimika. Kejadian itu terjadi pada Selasa (5/7), sekitar pukul 12.00 WIT.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk mencari 11 Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di Perairan Distrik Amar Kabupaten Mimika.
"Saat ini Tim SAR Gabungan yang terdiri dari 1 Regu Rescuer Timika, Anggota Lanal Timika, Anggota Polairud Timika, Anggota Koramil Kokonao, Anggota Polsek Kokonao, dan Masyarakat Kampung Kokonao menggunakan 1 unit Loang Boat menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian," Kata Kamal, Kamis (7/7) malam.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Minajaya karam? Kejadiannya berlangsung sekitar tahun 1964, di mana kala itu pantai tersebut masih bernama Pantai Kutamara.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Kamal menjelaskan, kecelakaan Kapal tersebut pertama kali diketahui setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika menerima laporan dari seorang anggota Koramil 1710-01 pada Rabu (6/7) pukul 11.00 WIT.
"Setelah menerima laporan adanya Kapal yang mengalami kecelakaan laut di Perairan Distrik Amar, TIM SAR Gabungan langsung melakukan pencarian," ujarnya.
Dalam kejadian itu, tujuh orang selamat karena ditemukan warga sekitar saat terombang-ambing. Sementara itu, untuk 11 orang lainnya masih belum ditemukan.
"Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sekitaran lokasi. Sulitnya pencarian dikarenakan faktor cuaca yang buruk dengan gelombang tinggi di perairan Mimika," ungkapnya.
Atas kejadian ini, Kamal mengimbau kepada kapal-kapal yang melintasi perairan Distrik Amar Kabupaten Mimika apabila melihat atau menemukan korban sebisa mungkin dilakukan pertolongan dan melaporkan kepada kantor SAR atau Kepolisian.
"Jika ada kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian, kami imbau untuk bisa melihat di sekelilingnya, jika terdapat korban kami harap segera diberikan pertolongan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca Selengkapnya