Kecewa ada taksi online, taksi konvensional di Solo besok demo
Merdeka.com - Ratusan sopir taksi konvensional di Solo mengancam tak beroperasi pada Selasa (11/7) besok. Sedikitnya 800 armada akan berhenti beroperasi dan melakukan unjuk rasa di bundaran Gladag.
Pengelola Gelora Taxi, Medi mengatakan, aksi yang akan dilakukan untuk memprotes ketidaktegasan pemerintah dalam menyikapi beroperasinya taksi berbasis aplikasi online yang tak berizin.
Dia menjelaskan, aksi ini merupakan kelanjutan karena sekitar dua bulan lalu para sopir taksi konvensional sudah turun ke jalan untuk memprotes keberadaan taksi online. Namun hingga saat ini belum ada penanganan, padahal pelanggaran yang dilakukan online terjadi di depan mata.
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana DPR RI berharap perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
"Keberadaan mereka (taksi online) itu juga merugikan taksi konvensional yang telah lama beroperasi. Kami ini mempunyai izin dengan investasi cukup besar," tegas Medi di Solo, Senin (10/7).
Untuk kegiatan unjuk rasa tersebut, Medi mengaku sudah berkoordinasi dengan pengelola dan pengemudi taksi konvensional lainnya di Solo pada Jumat (7/7) lalu. Antara lain dengan Kosti, Wahyu, Bengawan, Sakura dan Mahkota.
Mereka melakukan konsolidasi dan merumuskan model stop operasi dan aksi turun ke jalan. Medi mengklaim, akan ada 800 armada yang melakukan aksi berhenti beroperasi, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
"Aksi akan kami lakukan di Bundaran Gladag. Kami juga sudah kirim surat ke gubernur yang mempunyai wewenang menentukan kuota taksi," jelasnya.
Ketua Organda Solo, Joko Suprapto mendukung aksi tersebut. Pihaknya menyayangkan sikap pemerintah yang lamban menyikapi persoalan taksi online.
"Jika sejak awal pemerintah bersikap tegas, saya yakin tidak akan ada aksi turun ke jalan," pungkas Joko. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaOjol berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini soal pemotongan tarif yang dianggap membebankan mitra driver.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaDemontrasi berpotensi menghambat pengguna layanan aplikasi karena pengemudi ojol menolak bekerja.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaRatusan pengemudi ojek online memadati kawasan Patung Kuda untuk menajih janji pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca Selengkapnya