Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kecewa, Haris Azhar tuding aparat hukum tak serius berantas narkoba

Kecewa, Haris Azhar tuding aparat hukum tak serius berantas narkoba Haris Azhar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Koordinator KontraS Haris Azhar mengaku kecewa akibat belum terungkapnya aparat-aparat hukum yang terlibat dalam peredaran narkoba, seperti yang diungkap dalam testimoni terpidana mati Fredi Budiman. Meski saat ini institusi TNI, Polri maupun BNN mulai membenahi internal masing-masing.

"Soal TNI saya enggak tahu, dua minggu lalu ada berita dikit lagi rampung mau diumumkan. BNN tadi pagi secara tidak sengaja saya ketemu Pak Slamet (Humas BNN), saya tanya, katanya dikit lagi diumumin karena masih ada yang kurang, jadi belum diumumin juga. Yang baru ngumumin baru polisi doang," aku Haris kepada merdeka.com di Kantor KontraS, Senen, Jakarta, Jumat (14/10).

KontraS mengaku tak mau terburu-buru dengan mendesak 3 institusi tersebut untuk mengungkap hasil penyelidikannya. Sebab, pihaknya juga perlu waktu untuk menyusun laporannya tentang hal yang sama.

Orang lain juga bertanya?

Selama penelusurannya, Haris mengaku banyak sekali sekelumit masalah yang harus dibenahi dalam pemberantasan peredaran narkotika di Indonesia. Ternyata ada banyak potensi keterlibatan aparat negara ketika narkoba sudah masuk dalam wilayah penegak hukum.

"Dari mulai penangkapan sampai persidangan berakhir, di situlah banyak terjadi keanehan-keanehan. Misalnya dalam beberapa putusan-putusan peradilan, orang-orang itu menyebut nama bandarnya siapa, tapi kita tidak pernah tahu polisi, BNN mengejar si bandar itu apa enggak," ungkap Haris.

Haris melanjutkan, tidak adanya lembaga yang memantau kinerja BNN menjadi persoalan lainnya. Bila institusi Polri memiliki Kompolnas sebagai pengawas, BNN hingga saat ini berdiri sendiri tanpa ada pihak yang mengawasi. Apalagi, barang bukti pengungkapan kasus narkoba rentan disalahgunakan karena tertutup.

"Barang bukti yang dibawa ke pengadilan dan hasil tangkapan tidak selalu sama. Sisa barangnya ke mana? Kalau tanya sama polisi sama BNN pasti dijawab ada barangnya. Tapi ketika barang bukti itu dihancurkan, dimusnahkan katanya ada saksi, tapi sejauh mana saksi tahu betul jumlah yang harus dimusnahkan dan berapa jumlah yang saat itu dimusnahkan? Bagaimana mereka merasinalisasikan jumlah tersebut sudah dimusnahkan, tapi kenapa jumlah di luar tersebut masih banyak beredar," terang Haris.

Haris menambahkan, salah satu jawaban yang diungkapakan institusi penegakan hukum adalah barang haram tersebut masuk melalui pelabuhan–pelabuhan tikus (kecil). Informasi lain yang didapatnya, ada ratusan pelabuhan tikus yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari Barat hingga Utara dan itu tersebar tanpa ada yang bisa dikendalikan.

Untuk sampai menyentuh wilayah tersebut, kata Haris, pihak yang berwenang pun tampaknya enggan menyentuh sisi-sisi tersebut. Dia megindikasikan ada pihak-pihak yang tak berani disentuh karena ada sosok yang berkuasa di sana.

"Bulan lalu saya ke Meranti, di sana ada pelabuhan tikus 4-5. Di situ ada satu bandar yang enggak bisa kesentuh, infonya ada pihak yang membacking, tapi di sisi lain pelabuhan tikus ini sering dijadikan kambing hitam terkait peredaran narkoba di Indonesia yang masif. Kalau sudah tahu ada pelabuhan tikus yang bermaslaah kenapa tidak ditanggulangi," kata Haris.

Tak hanya itu Haris juga mengatakan, ada banyak pejabat yang menangani kasus narkoba menjabat dalam waktu yang cukup lama. Kalaupun ada rotasi jabatan, meraka tentu akan ditempatkan dalam ranah yang sama. Hal inilah yang menjadi tanda tanya lainnya bagi KontraS.

"Jadi banyak orang-orang lama juga yang menangani kasus ini. Jadi itulah hal-hal yang tidak diketahui oleh publik. Masyarakat kan malah menganggap narkoba sesuatu yang menjijikkan dan tidak mau tahu. Nah itu justru menjadi zona aman bagi mereka melancarkan aksinya," tutup Haris.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Komisi III Singgung Jenderal Fadil Depan Kapolri, Blak-blakan Beli Narkoba Dari Polisi
VIDEO: Komisi III Singgung Jenderal Fadil Depan Kapolri, Blak-blakan Beli Narkoba Dari Polisi

Hasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!

Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama. Salah satu yang ditangkap adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami

Baca Selengkapnya
Blak-blakan AKP Andri Gustami Masuk Sindikat Narkoba Fredy Pratama: Sering Menangkap Tak Diberi Penghargaan
Blak-blakan AKP Andri Gustami Masuk Sindikat Narkoba Fredy Pratama: Sering Menangkap Tak Diberi Penghargaan

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan ini meloloskan narkotika milik jaringan Fredy Pratama sejak bulan Mei hingga Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama

Majelis hakim PN Tanjungkarang, Lampung menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Andri Gustami terkait perkara peredaran narkotika jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Ini Deretan Perwira Polisi yang 'Tunduk' pada Narkoba, Ada yang Berpangkat Jenderal
Ini Deretan Perwira Polisi yang 'Tunduk' pada Narkoba, Ada yang Berpangkat Jenderal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.

Baca Selengkapnya
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas

Pelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya
Di Depan Kapolri, Anggota DPR Bingung Ada BNN Tapi Narkoba Makin Gila
Di Depan Kapolri, Anggota DPR Bingung Ada BNN Tapi Narkoba Makin Gila

Sudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.

Baca Selengkapnya
Menyorot Kerja Polisi Buntut Pelaku Kasus Narkoba Tewas Diduga Dianiaya saat Penangkapan
Menyorot Kerja Polisi Buntut Pelaku Kasus Narkoba Tewas Diduga Dianiaya saat Penangkapan

Sebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.

Baca Selengkapnya
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba

Martinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Polisi Perketat Perbatasan Usai Sita 70 Kg Narkoba di Kalsel
DPR Minta Polisi Perketat Perbatasan Usai Sita 70 Kg Narkoba di Kalsel

Polisi berhasil menyita 70,76 kilogram sabu yang diduga terkait jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Jenderal Ini Tegas, AKP Andri Gustani Bakal Dipecat Usai Terlibat Gembong Narkoba Freddy Pratama
Jenderal Ini Tegas, AKP Andri Gustani Bakal Dipecat Usai Terlibat Gembong Narkoba Freddy Pratama

Polda Lampung segera menggelar sidang kode etik kepada AKP AG.

Baca Selengkapnya