Kecewa tak datang perpisahan, Vicky hajar ketua geng sekolahnya
Merdeka.com - Gara-gara kecewa tak datang saat acara perpisahan, seorang pelajar bernama Vicky Ahmad (18) warga Kecamatan Seyegan, Sleman menghajar ketua gengnya di sekolah. Akibatnya, korban bernama Muhammad Deva (16) warga Sleman mengalami luka-luka karena mendapatkan bogem mentah dari Vicky.
Kapolsek Sleman, Kompol Sudarno, menerangkan penganiayaan terjadi pada 16 September 2018 yang lalu. Saat itu, kata Sudarno, pelaku mendatangi korban di rumahnya.
"Keduanya sempat saling bercanda. Namun tiba-tiba pelaku menyerang korban. Akibat serangan itu korban mengalami luka di bagian mata, telinga dan badan," ujar Sudarno, Selasa (2/10).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa tersangka kasus Vina Cirebon dianiaya? 'Terkait penganiayaan pada saat itu ramai di Facebook bahwasanya mereka disiksa tapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa itu juga dilakukan sesama tahanan,' kata Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5).
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
Sudarno menerangkan, serangan terhadap korban mengakibatkan luka. Luka ini, lanjut Sudarno, berimbas pada korban yang aktivitas hariannya mengalami gangguan.
Sementara menurut Vicky, dirinya tega menganiaya korban karena rasa kecewa dan sakit hati. Korban, yang dikenal sebagai ketua geng di salah satu sekolah di Pakem ternyata tak hadir di acara itu.
"Dia (korban) itu ketua gengnya. Saya anggotanya. Saat perpisahan dia tidak datang. Padahal semasa menjadi ketua geng dia suka nyuruh-nyuruh. Kalau nongkrong enggak datang dimarahi. Eh, saat perpisahan malah dia yang enggak dateng," cerita Vicky.
Vicky menjelaskan kedatangannya ke rumah korban untuk menanyakan alasannya tak datang ke acara perpisahan. Saat ditanya alasannya oleh pelaku, pertanyaan itu tak ditanggapi oleh korban.
"Saya tanya kenapa dia tidak datang. Tapi jawabannya tidak sesuai dan muter-muter. Saya pun kesal dengar jawabannya," tutup Vicky.
Atas perbuatannya menganiaya korban, Vicky diancam dengan Pasal 351. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSimak pengalaman seorang warganet menceritakan pengalaman pahit berawal dari reuni hingga berakhir hilangnya nyawa sahabatnya.
Baca SelengkapnyaSaat penganiayaan terjadi korban FF dipukul beberapa kali di bagian perut dan wajah.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengaku disuruh membuat surat pernyataan serta rekaman video pada Senin (25/12) malam.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaKeluarga GRO, siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak polisi kecewa karena tidak dihadirkan dalam rapat dengan Komisi III DPR.
Baca Selengkapnya