Kecoh wartawan, LPSK bawa Tosan tinggalkan rumah sakit
Merdeka.com - Korban penganiayaan kasus penambangan pasir Lumajang, Tosan sekitar 18.30 WIB meninggalkan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Kepulangannya bersama keluarga secara diam-diam dengan mendapat pengawalan ketat dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Sejak siang, Tosan memang mendapatkan kunjungan dari LPSK, dan secara bersamaan keluarga mengurus persiapan administrasi. Keluarga sendiri berharap untuk segera pulang, karena rencana kepulangan sehari sebelumnya telah diundur dengan alasan koordinasi.
Sekitar pukul 17.00 WIB, istri Tosan telah membawa barang-barang bawaannya berupa kasur dan bantal ke depan rumah sakit. Tosan sendiri di dalam kamar bersama beberapa orang dari LPSK, termasuk Wakil Ketua LPSK Edward Partogi Pasaribu.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
Beberapa saat setelah azan Magrib, Edward keluar dan memberikan keterangan kepada wartawan. Namun, saat asyik wawancara, para wartawan dikecoh dengan adanya teriakan kalau Tosan meninggalkan rumah sakit.
Ketika wartawan mengejar, Tosan dan keluarga dibawa melalui pintu belakang. Mereka memasuki mobil yang sudah terparkir di jalur para karyawan rumah sakit.
Tosan dan Istri meninggalkan rumah sakit dengan mobil Toyota Innova dengan diikuti dua mobil lainnya di belakangnya. Ketiga mobil, terus berjalan kendati para wartawan memaksa berusaha mendapatkan gambar.
Sementara Edward dalam keterangannya mengungkapkan, bahwa sejak peristiwa penganiayaan dialami Tosan terjadi, LPSK otomatis menjamin perlindungannya. Beberapa petugas akan terus mengawal yang bersangkutan.
"Proses pemulangan, selama di rumah akan mendapatkan pengawalan. LPSK akan memberikan perlindungan secara fisik," katanya.
Pihaknya bekerja sama dengan Polda Jawa Timur akan memberikan pengawalan sampai waktu yang belum ditentukan. Sesuai tujuan, pengawalan untuk memberikan keamanan dalam proses hukum yang tengah berjalan.
"Semuanya akan kita evaluasi secara periodik, agar proses pengadilannya bisa berjalan secara baik," katanya.
Pengawalan tersebut diberikan untuk Tosan bersama istri dan anak-anaknya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua sekuriti rumah sakit merampas handphone wartawan
Baca SelengkapnyaSeorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dalma video, yang bersangkutan kerap teriak-teriak tidak jelas.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca Selengkapnya