Kecurigaan ibu jadi awal terungkapnya pembunuhan sekretaris bos XL
Merdeka.com - Hilangnya Hayriantira alias Rian (37) dari bulan Oktober 2014 sempat membuat keluarga bingung. Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan keberadaan sekretaris Presdir XL itu. Sampai akhirnya sang ibu mendatangi kediaman Andi Wahyudi (38), orang terakhir yang dikabarkan bersama Rian.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menuturkan, ibu korban melaporkan hilangnya Rian pada April 2015. Dia juga memberikan informasi pernah bertemu Andi di rumah kontrakan Rian di Depok.
Polisi pun merespons laporan itu dan menelusuri keberadaan Andi. Herry mengungkapkan ibu korban juga mencarinya di tempat dia bekerja di salah satu perusahaan kesehatan di Jatibening, Bekasi.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
"Saya tahu kerjaannya di situ karena sempat ketemu Andy di kontrakan anaknya di Depok," kata Hery menuturkan keterangan ibu korban, Kamis (6/8).
Herry mengatakan Tim Unit 1 Subdit Jatanras bersama ibu korban melakukan pencarian sampai ke Jatibening, Bekasi. Namun, pihak kepolisan dan keluarga baru berhasil menemui pelaku saat di Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Di Jatibening nggak ada, lalu berhasil menemukannya di rumah Andy yang berada di Duren Sawit," terangnya.
Menemukan Andy disana, dia mengungkapkan ibu korban langsung menanyakan keberadaan anaknya yang telah hilang sejak Oktober. Andi sempat menutupi keberadaan Rian.
Kecurigaan ibu Rian memuncak karena sebelum anaknya hilang, Andy diketahui bersama Rian. Keanehan tersebut semakin kuat dengan keberadaan mobil anaknya di kediaman pelaku yaitu Honda Mobilio B 1277 EOA.
Namun, ketika dikonfirmasi lelaki beristri itu mengaku mobil tersebut diberikan Rian sebagai bayar utang. Tak mempercayai perkataan Andy, pihak kepolisian dan ibu korban membuktikannya dengan menyusuri tempat mobil tersebut dijual di daerah Depok.
"Setelah kita cek, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) berisi tanda tangan penyerahan mobil dipalsukan. Itu berdasarkan hasil labfor yang keluar Mei lalu," kata Herry.
Pihaknya, kemudian memperkarakan kasus pemalsuan tanda tangan tersebut. Andy kemudian langsung diciduk pihak kepolisian pada 9 Juli 2015. "Munculnya barang bukti pemalsuan tanda tangan, mobil korban memperkuat dugaan Andy dengan hilangnya Rian," tambahnya.
Dengan fakta yang ditemukan, polisi menduga kuat keterlibatan Andy di balik hilangnya Rian. "Tersangka terus berkelit tidak tahu di mana Rian. Padahal sangat jelas, surat kuasa dibuat pada tanggal 15 Februari 2015, sementara Rian sudah hilang sejak November 2014. Jadi bagaimana mungkin Rian bisa memberikan surat kuasa itu kepada tersangka," tutur Herry.
Gagal mendapatkan pengakuan Rian, polisi menggunakan pendekatan lain. Ibu Rian diberi kesempatan untuk bertemu Andy di tahanan dan melakukan pembicaraan empat mata. "Akhirnya, Andy mengaku kepada ibu korban bahwa Rian telah dia bunuh," tambah Herry.
Mendapat pengakuan itu, polisi kemudian mencecar Andy dan akhirnya dia mengaku membunuh Rian di sebuah hotel di Garut. "Tersangka akhirnya mengaku kepada kami dan mengungkapkan semua, termasuk tempat Rian dibunuh yaitu di Hotel Cipaganti, Jl Raya Cipanas, Tarogong, Garut, pada tanggal 30 Oktober 2015 lalu," jelasnya.
Tim Polda Metro Jaya pun mengecek keterangan Andi itu ke Polres Garut dan hasilnya sesuai. Polres Garut pernah menangani kasus penemuan mayat di Hotel Cipaganti pada 31 Oktober. Karena tidak diketahui identitas korban, mayat Rian saat itu kemudian dimakamkan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sempat kabur dengan mobil korban selama dua pekan ke Bengkulu usai pembunuhan
Baca SelengkapnyaKepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaMayat RA pertama kali ditemukan anaknya berinisial M yang datang dari Kabupaten Jeneponto.
Baca SelengkapnyaPT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S
Baca SelengkapnyaUni dibunuh orang tidak dikenal di depan toko miliknya
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, korban dengan tersangka saling mengenal.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini tersangka yang ditangkap hanya satu, bukan dua tersangka K (17) dan P (16).
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaKombes Michael mengatakan, dari hasil pemeriksaan Propam Polda Sulut, bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai izin dari pimpinan.
Baca SelengkapnyaKematian korban diketahui setelah anaknya mendatangi rumah karena ponsel ayahnya dua hari tak bisa dihubungi.
Baca Selengkapnya