Kedapatan tangkap ikan dengan bom, dihukum sungkem ke 400 KK
Merdeka.com - Cara unik dilakukan oleh desa adat Kelan di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung bila mendapati nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan bom. Mereka akan dikenakan sanksi adat dengan sungkem ke 400 KK warga adat.
Seringnya didapati adanya banyak ikan yang mengambang di perairan laut Kelan, Kedonganan dan Jimbaran, membuat warga nelayan asli penduduk setempat geram. Mereka menggelar parum adat nelayan, Selasa (16/9) di balai nelayan pantai Kelan.
Menurut Bendesa Adat Kelan, Made Sugita, masih ada nelayan yang menggunakan bom dalam menangkap biota laut. Ini justru kurang mendapat pengawasan yang intens dari pemerintah terkait. Sebab desa adat sendiri tidak bisa mengontrol hal tersebut secara maksimal.
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
-
Apa tanda alam yang diwaspadai Nelayan Bojonegara? Kemunculan angin jadi hal yang patut diwaspadai oleh nelayan di Bojonegara. Tiupan yang akan bertambah besar berisiko memunculkan puting beliung atau seret taun.Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Kenapa nelayan di Brebes melakukan sedekah laut? Sedekah laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki berupa tangkapan ikan.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
-
Bagaimana Nelayan Bojonegara tau lokasi ikan? Selain kejernihan, suhu air juga penting. Air yang terasa panas atau sangat keruh biasanya berarti tidak ada ikan. Namun, air yang tidak terlalu bening dan tidak terlalu keruh dianggap ideal dan biasanya penuh ikan.
"Kami di adat tentu lebih banyak ke persoalan adat. Di nelayan ini sudah ada manajemennya sendiri yang memang tetap di bawah desa adat. Tetapi secara 24 jam tidak mungkin pantau," Kata Sugita.
Dirinya berharap agar hal tersebut dapat dibantu oleh Instansi terkait dalam melakukan pemantauan, karena kebanyakan nelayan tersebut bukan warga adat Kelan. Sehingga nelayan di Kelan sendiri yang dirugikan atas imbas tersebut.
"Dari nelayan Kelan sendiri, tidak ada yang pakai bom ikan. Malah dari luar yang kebanyakan menggunakan," ungkap Sugita.
Dalam paruman adat, dikatakan Sugita bahwa sanksi bagi mereka yang kedapatan melakukan Bom Ikan, maka dipastikan selain diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diadili, desa adat juga mengenakan sanksi adat. "Kita suruh bersih-bersih di pura kahyangan serta meminta maaf kepada masing-masing warga adat dan diwajibkan mendapatkan tanda tangannya. Jumlah warga adat kami ada 400 KK," Ancam Sugita.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca Selengkapnya