Kegiatan-kegiatan komunitas LGBT ini gagal dilaksanakan di Indonesia
Merdeka.com - Jumlah komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) kian hari kian meningkat. Hal ini dipicu kondisi lingkungan yang bebas serta tidak adanya ketegasan dari pemerintah untuk menyikapi komunitas tersebut.
Kontroversi legalnya LGBT ini masih bergulir, pasalnya penegak hukum belum memiliki dasar kuat untuk menghalangi atau sebaliknya menyuburkan LGBT.
Beberapa tahun terakhir, kaum LGBT mulai menunjukkan dirinya dengan menggelar aksi hingga menggelar diskusi secara terbuka. Mereka meminta kepada pemerintah mengakui keberadaan serta memberi hak yang sama dengan warga indonesia pada umumnya. Namun, tak semua kegiatan-kegiatan mereka berlangsung tanpa kendala.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Bagaimana cara memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat.
-
Mengapa LGBTQ perlu dipahami? Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Apa itu pernikahan sesama jenis? Pernikahan sesama jenis telah menjadi topik yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang berdebat tentang pernikahan sesama jenis dari berbagai sudut pandang.
Dari data yang dihimpun merdeka.com, berikut kegiatan-kegiatan berbau LGBT yang batal digelar:
Tak dapat izin dari kampus, diskusi tentang LGBT batal digelar
Diskusi Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang dengan tema lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) batal digelar. Pembatalan diskusi dikarenakan tak mendapatkan izin dari pihak kampus."Pihak rektor dan fakultas menolak dan menentang diskusi ini," kata panitia kegiatan Belle Risca, Kamis (12/11).Semula, diskusi dengan tema "LGBT dalam Sosial Masyarakat Indonesia" itu akan digelar pada Kamis pukul 15.30-17.00 WIB di Ruang H 302 Fakultas Hukum. Selain tak mengantongi izin, pembatalan diskusi ini lantaran mendapat ancaman dari ormas yang menentang diskusi dengan tema-tema LGBT."Kabarnya, apabila acara tidak dibatalkan maka pihak ormas akan membatalkan dengan mendatangi ke kampus," kata dia. Rektor Universitas Diponegoro Semarang Yos Johan Utama mempersoalkan tema diskusi yang menurutnya sensitif. Dia khawatir jika tema LGBT itu justru dibelokan ke kepentingan pihak tertentu yang arahnya tidak baik. Menurut Yos, soal LGBT ini memiliki pertentangan ajaran agama. "Sementara Undip kan menjunjung tinggi religius dan akhlakul karimah," katanya.Yos menegaskan Undip tetap menjunjung tinggi kebebasan akademik. Tapi, syaratnya haruslah kebebasan yang bertanggungjawab. "Diskusi harus ke penyelesaian masalah, bukan justru menimbulkan masalah," tandas Yos.
Tak diizinkan polisi, ILGA se-Asia gagal digelar
Gaya Nusantara merupakan organisasi yang dipercaya untuk menggelar event Konferensi Regional International lesbian, gay, bisexual, transgender dan intersex association (ILGA) se-Asia. ILGA yang semula direncanakan panitia untuk digelar di Hotel Mercure Surabaya pada tanggal 26-28 Maret 2010 ini harus menggigit jari setelah tak mendapatkan izin dari pihak kepolisian.Polisi memutuskan tak mengeluarkan izin karena takut ditentang organisasi massa Islam garis keras "Terus terang kami malu mas, soalnya yang datang dari berbagai negara," kata Ketua Gaya Nusantara sekaligus ketua panitia local Konferensi ILGA, Heri Dakosta, Jumâat (26/3).Meski telah memastikan jika even ini batal digelar, namun Heri tetap menunggu keputusan dari panitia Nasional konferensi ini. "Kita masih tunggu keputusan Jakarta," jelasnya."Yang pasti batal diadakan di Surabaya, dipindah atau tidak kami tidak tahu,â sambung dia.
Dapat teror, diskusi IDAHOT batal digelar
Panitia peringatan International Day Againts Homophobia dan Transphobia (IDAHOT) di Malang, Jawa Timur, memutuskan membatalkan agenda diskusi yang akan mereka gelar pada Ahad malam 17 Mei 2015. Mereka diresahkan teror yang diterima via pesan pendek. "Mempertimbangkan keamanan peserta, acara dibubarkan," kata Koordinator FAMM Indonesia, Niken Lestari, Ahad 17 Mei 2015. Teror tersebut, kata Niken, disampaikan sejak Jumat lalu. Pesan yang diterima berisi "Dengan hormat kami dari FPI Jatim. Acara peringatan Kojigema bertentangan dengan Pancasila, segera bubarkan. Atau kami bubarkan." Niken bersama kawan-kawannya lantas melapor ke polisi sehari menjelang diskusi untuk mendapat perlindungan. Namun, polisi justru secara halus meminta panitia untuk membatalkan acara. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan di atas kertas bermaterai. "Posisi kami dipojokkan seolah pihak yang bersalah," kata Niken.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaPertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaMuhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.
Baca SelengkapnyaRencana diadakannya pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada bulan Juli ini menimbulkan polemik dari berbagai pihak, tak terkecuali MUI.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaMassa demonstran menilai band Coldplay adalah grup musik yang pro terhadap LGBT.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki pendapat dan sudut pandang masing-masing dalam melihat keberadaan LGBTQ.
Baca SelengkapnyaHutan Kota UKI Cawang Diduga jadi Tempat LGBT, Ini Tindakan Pemprov DKI
Baca SelengkapnyaDi tengah kabar itu, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengungkap lokasi yang biasa dijadikan tempat berkum
Baca SelengkapnyaSederet Upaya Cegah LGBT di Hutan Kota Cawang: Satpol PP Jaga 24 Jam hingga Tambah Lampu Sorot
Baca Selengkapnya