Kegigihan Sabar Gorky, dengan satu kaki gapai gunung tertinggi
Merdeka.com - Keterbatasan fisik secara nyata tidak pernah menjadi penghalang manusia untuk menaklukkan dunia. Hal ini sudah berulang kali dibuktikan, salah satunya oleh Sabar Gorky (48). Pendaki gunung kelahiran Solo, 9 September 1968 ini membuktikan cacat kaki yang dideritanya tidak pernah menjadi penghalang langkahnya menaklukkan puncak-puncak gunung tinggi dunia.
Pria ini telah menggeluti dunia petualang sejak lama. Tentunya jam terbang Sabar dalam mengeksplorasi alam pegunungan sudah tidak diragukan lagi. Pada 17 Agustus 2011, Sabar mampu menjejakkan kaki di puncak Gunung Elbrus 5642 M dpl, Rusia, pukul 1645 waktu setempat atau 1945 WIB.
Sabar harus kehilangan sebelah kakinya setelah mengalami kecelakaan. Sabar terjatuh dari kereta api dan harus merelakan kaki sebelah kanannya di amputasi.
-
Apa yang memotivasi pendaki? Rasa Lelah mendaki yang kamu rasakan akan sebanding dengan inspirasi yang kamu dapatkan.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Bagaimana orang mendaki gunung terpendek ini? Sebagian besar orang hanya memerlukan satu menit untuk mencapai puncaknya, namun setiap tahun lebih dari 10.000 orang mengunjungi tempat ini dengan tujuan khusus.
-
Bagaimana pendaki mencapai kaki Gunung Singgalang? Untuk mencapai kaki Gunung Singgalang, para pendaki bisa melalui jalur pendakian utama Pandai Sikek.
-
Bagaimana pendaki Amerika ini bertahan hidup? Ia mengandalkan sedikit buah beri liar dan mengonsumsi satu galon air setiap harinya, sebagaimana dilaporkan oleh BBC Juni lalu.
-
Bagaimana gaya Alam Ganjar saat mendaki gunung? Alam dan sang ayah terlihat akrab di akun Instagram mereka, dalam salah satu postingan, Alam melakukan pendakian gunung dengan menggunakan jaket bersama Ganjar.
"Saya begini waktu jatuh dari kereta pada tahun 5 April 1985," ujarnya dalam acara lepas pasukan pendaki gunung, di lapangan Apel Hartono Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8).
Kehilangan satu kaki tidak membuat dia berhenti mencintai alam pegunungan dan mengeksplorasinya. Sederet gunung tinggi di Indonesia seperti Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, pernah Ia daki.
Meski telah kehilangan kaki kanannya, tak pernah terpikir oleh Sabar untuk berhenti menjelajahi gunung-gunung tertinggi di muka bumi. Kali ini, Sabar berkesempatan untuk ikut serta dalam pendakian gunung ke Puncak Carstensz Pyramid bersama pasukan elite TNI AL, Marinir.
Cartensz Pyramid merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia. Berlokasi di Papua, ketinggian Cartens Pyramid mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut. Gunung ini pertama kali ditaklukkan oleh Anton Colijn, Jean Jacques Dozy dan Frits Wissel pada tahun 1936.
"Ini merupakan ketiga kalinya saya naik gunung tertinggi di dunia," tutur Sabar.
Sebagai tuna daksa, kata Sabar, dirinya mempunyai cita-cita untuk menjejakkan kakinya di semua gunung tertinggi di dunia. "Harapan saya bisa menyelesaikan tujuh gunung tertinggi di dunia. Ini merupakan cita-cita agar saya menjadi orang pertama menaklukkan semua gunung dengan kondisi seperti ini," tegas Sabar.
Cibiran serta pandangan masyarakat sekitar yang meremehkan kondisinya tidak pernah Ia gubris. Alih-alih marah atas cibiran tersebut, Sabar memilih untuk membuktikan kemampuannya menaklukkan gunung-gunung di dunia.
"Saya sering dihina atau dilecehkan sama orang dengan kondisi satu kaki ini. Tapi saya hanya tersenyum. Saya orangnya tidak terlalu banyak bicara, saya tunjukkan itu dengan membuktikan," tutur Sabar.
Selama mendaki gunung, kata Sabar, Gunung Kirimanjaro adalah yang paling berkesan. "Yang berkesan gunung Kirimanjaro, karena saya sampai ke puncaknya. Orang-orang tidak percaya, karena di sana banyak jalur cuma ketemu orang pas di tengah-tengah saja. Saya tidak perlu tunjuki buktinya, yang penting saya sudah dapat naik ke puncak," pungkasnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, para pendaki itu suka bermimpi. Asal bisa menaklukkan tujuh gunung tertinggi di dunia baru bisa dikatakan hebat.
"Sabar Gorky menunjukan dengan tuna daksa bukanlah kendala. Dari tujuh puncak sudah tiga, tinggal empat puncak lagi, luar biasa," ujarnya.
Berikut nama-nama yang ikut serta dalam ekspedisi Puncak Cartenz:
Korps Marinir:
1. Letkol Mar Fery Marpaung
2. Lettu Mar Risa Bekti
3. Letda Mar Haeruddin
4. Sertu Mar Joko Pitono
5. Serda Mar Dwi Angga
6. Kopda Mar Joko Widodo
7. Kopda Mar Budi Susilo
8. Kopda Mar Imam Rozikin
9. Kopda Mar Sigit Prawoko
10. Praka Mar Tony Hermawan
11. Praka Mar Didik Rudiyanto
12. Praka Mar Moh Ismail
13. Praka Mar Hanis surahman
14. Praka Mar Edy Riyanto
15. Praka Mar Savronal
16. Praka Mar Erlando Brojo
17. Praka Mar Meyda Budi S
18. Pratu Mar Didik S
19. Pratu Mar Sofyan Efendy
Tramp Club:
1. Sabar Gorky
2. Asep Sumantri
3. Satiri
4. Hendriyanto
5. Shandi Irwan
6. Dr Agung Hadyono
7. Widya Viktoria
8. Evi Sifiah Feril Nawawi
9. Dar Edi Yoga
10. Feril Nawawi
Sedangkan enam orang lainnya dari media.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan fisik tak membuatnya berkecil hati. Ia membuktikan jika disabilitas bukanlah sebuah halangan.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaApakah seorang pria dengan tinggi hanya 1 meter bisa menyandang profesi dokter? Yuk, simak jawabannya melalui kisah Ganesh Baraiya ini!
Baca SelengkapnyaPotret perjuangan seorang polisi disabilitas saat akan ikuti ujian perwira.
Baca SelengkapnyaKini, Fatoni disibukkan dengan kegiatan mengajar Qori' di 22 lembaga TPQ maupun Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro.
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ia lalui untuk bisa masuk di salah satu kampus terbaik di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaMenggunakan tongkat, ia bekerja mengantarkan paket dari rumah ke rumah.
Baca SelengkapnyaWalau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaMeski tidak menjadi peraih IPK paling tinggi di wisuda kali ini, wanita bernama Januarti Mukti ini mengaku sangat senang.
Baca Selengkapnya