Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kehadiran Rais Syuriah PBNU dinilai buat terang kasus penodaan agama

Kehadiran Rais Syuriah PBNU dinilai buat terang kasus penodaan agama sidang ahok ke-15. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Rais Syuriah PBNU, KH Masdar Farid Mas'udi menyebut kasus penodaan agama diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak masuk akal. Itu disampaikan ketika sebagai saksi ahli kubu Ahok. Sehingga ada anggapan bahwa agama telah dijadikan alat politik.

Pengamat Politik Arbi Sanit menyatakan, masalah hukum Ahok memang tidak bisa dilepas dari politik. Apalagi statusnya merupakan calon gubernur DKI Jakarta petahana. Atas hal ini, dirinya menduga Ahok korban dari politik.

Keterangan saksi ahli agama Islam dalam sidang dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara pada Rabu kemarin, semakin menunjukkan kasus menjerat Ahok semakin terang. Bahkan diduga Ahok korban dari politik. "Artinya tuduhan penistaan agama adalah diduga dalih untuk mengalahkan Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta," ujar Arbi dalam keterangannya, Kamis (30/3).

Selama ini, kata Arbi, kualitas kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta banyak mendapat penilaian baik. Namun, adanya kasus ini membuat namanya tercoreng. Bahkan adanya kasus ini juga membuat agama untuk memobilisasi pemilih.

"Agama diperalat untuk memobilisasi pemilih, dan bahkan digunakan pemilih supaya tidak memilih Ahok," terangnya.

Sebelumnya, dalam sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok, Masdar mengatakan Surat Al Maidah ayat 51 tidak bisa dipisahkan dari surat Al-Mumtahanah ayat 8. Dua ayat itu harus dilihat secara holistik atau keseluruhan terkait kriteria pemimpin nonmuslim tidak boleh dipilih.

"(Surat Al-Mumtahanah ayat 8) bahwa yang tak boleh dipilih sebagai aulia adalah orang nonmuslim yang memerangi kamu dan mengusir kamu dari negeri kamu. Kalau sekadar beda agama, nggak ada masalah," kata Masdar.

Masdar juga menganggap penodaan ini tidak masuk akal. Dia justru mempertanyakan di mana letak penodaanya. Menurutnya, tidak masuk akal jika Ahok menodakan agama, sementara Ahok sendiri mengikuti sebagai calon gubernur DKI Jakarta, di mana mayoritas penduduk beragam Islam.

"Kayaknya pada saat dia mau nyalon jadi pemimpin kok menodai agama yang dianut mayoritas negara tersebut, enggak masuk akal deh," ujarnya.

Kasus menjerat Ahok, Masdar sebut hanyalah peristiwa provokatif. Isu ini, lanjut Masdar, berkaitan erat dengan Pilkada DKI Jakarta. "Sebenarnya isu ini digoreng saya kira dalam konteks Pilkada ini. Saya kira itu lebih sarat dengan motif politik," terangnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Baca Selengkapnya
Bela Gus Yahya, Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU 'Semprot' Nusron Wahid Soal Pansus Haji
Bela Gus Yahya, Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU 'Semprot' Nusron Wahid Soal Pansus Haji

Gus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.

Baca Selengkapnya
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017

Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.

Baca Selengkapnya
Saran MUI soal Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Magrib Televisi
Saran MUI soal Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Magrib Televisi

PDIP menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan azan bukan merupakan bagian politik identitas

Baca Selengkapnya
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB
34 Kiai PBNU Konsolidasi di Surabaya, Gelar Pertemuan Tertutup untuk Benahi PKB

Pertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri gara-gara Gunakan Akronim
Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri gara-gara Gunakan Akronim "Amin"

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya: Sekarang Ini Orang Ngaku NU Bisa Jadi Cawapres
Gus Yahya: Sekarang Ini Orang Ngaku NU Bisa Jadi Cawapres

Gus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.

Baca Selengkapnya
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.

Baca Selengkapnya
MUI Gelar Rapat Bahas Arya Wedakarna, Ini Hasilnya
MUI Gelar Rapat Bahas Arya Wedakarna, Ini Hasilnya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya