Kehadiran Rais Syuriah PBNU dinilai buat terang kasus penodaan agama
Merdeka.com - Rais Syuriah PBNU, KH Masdar Farid Mas'udi menyebut kasus penodaan agama diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak masuk akal. Itu disampaikan ketika sebagai saksi ahli kubu Ahok. Sehingga ada anggapan bahwa agama telah dijadikan alat politik.
Pengamat Politik Arbi Sanit menyatakan, masalah hukum Ahok memang tidak bisa dilepas dari politik. Apalagi statusnya merupakan calon gubernur DKI Jakarta petahana. Atas hal ini, dirinya menduga Ahok korban dari politik.
Keterangan saksi ahli agama Islam dalam sidang dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara pada Rabu kemarin, semakin menunjukkan kasus menjerat Ahok semakin terang. Bahkan diduga Ahok korban dari politik. "Artinya tuduhan penistaan agama adalah diduga dalih untuk mengalahkan Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta," ujar Arbi dalam keterangannya, Kamis (30/3).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Pejabat Kemenhub melakukan penistaan agama? 'Dia (AK) bersumpah untuk meyakinkan klien kami bahwa tidak melakukan perselingkuhan sehingga dia berinisiatif untuk meyakinkan ibu Vani dengan cara bersumpah menginjak Alquran, ' katanya.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Selama ini, kata Arbi, kualitas kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta banyak mendapat penilaian baik. Namun, adanya kasus ini membuat namanya tercoreng. Bahkan adanya kasus ini juga membuat agama untuk memobilisasi pemilih.
"Agama diperalat untuk memobilisasi pemilih, dan bahkan digunakan pemilih supaya tidak memilih Ahok," terangnya.
Sebelumnya, dalam sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok, Masdar mengatakan Surat Al Maidah ayat 51 tidak bisa dipisahkan dari surat Al-Mumtahanah ayat 8. Dua ayat itu harus dilihat secara holistik atau keseluruhan terkait kriteria pemimpin nonmuslim tidak boleh dipilih.
"(Surat Al-Mumtahanah ayat 8) bahwa yang tak boleh dipilih sebagai aulia adalah orang nonmuslim yang memerangi kamu dan mengusir kamu dari negeri kamu. Kalau sekadar beda agama, nggak ada masalah," kata Masdar.
Masdar juga menganggap penodaan ini tidak masuk akal. Dia justru mempertanyakan di mana letak penodaanya. Menurutnya, tidak masuk akal jika Ahok menodakan agama, sementara Ahok sendiri mengikuti sebagai calon gubernur DKI Jakarta, di mana mayoritas penduduk beragam Islam.
"Kayaknya pada saat dia mau nyalon jadi pemimpin kok menodai agama yang dianut mayoritas negara tersebut, enggak masuk akal deh," ujarnya.
Kasus menjerat Ahok, Masdar sebut hanyalah peristiwa provokatif. Isu ini, lanjut Masdar, berkaitan erat dengan Pilkada DKI Jakarta. "Sebenarnya isu ini digoreng saya kira dalam konteks Pilkada ini. Saya kira itu lebih sarat dengan motif politik," terangnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaGus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan azan bukan merupakan bagian politik identitas
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca Selengkapnya