Kejadian-Kejadian Tak Terduga saat Demonstrasi RUU KUHP
Merdeka.com - Gelombang demonstrasi terjadi sejak Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9). Mereka mengepung gedung DPR di Jakarta dan DPRD di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka menyuarakan aspirasi menolak pengesahan UU KPK baru, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Pertanahan.
Tidak hanya mahasiswa yang menggelar demo, pelajar juga ikut turun ke jalan untuk menolak beberapa revisi UU. Sayangnya aksi yang semula berjalan damai, berakhir ricuh.
Namun ada sisi lain yang menarik perhatian di balik demo mahasiswa dan pelajar itu. Berikut ulasannya:
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Seorang Ayah Minta Tolong Polisi Cari Anaknya yang Ikut Demo
Rahmat, orang tua pelajar di Kabupaten Garut mencari anaknya di Gedung DPRD Kabupaten Garut. Dia khawatir anaknya ikut-ikutan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah pelajar di Kabupaten Garut bersama organisasi gabungan lainnya, pada Kamis (26/9).
Rahmat yang kebingungan di sekitar Gedung DPRD Garut, sempat meminta tolong kepada Kasat Lantas Polres Garut, AKP Rizki Adi Saputro untuk mencari anaknya yang sekolah di SMAN 11 Garut di antara kerumunan siswa yang tengah berkumpul di depan gedung DPRD Garut.
"Saya bingung dan khawatir kalau anak saya ikut aksi demonstrasi. Apalagi anak saya ini akan ikut kejuaraan hoki mewakili Kabupaten Garut. Takut ada apa-apa," ujarnya, Kamis (26/9).
Kepala Satuan Lalulintas Polres Garut, AKP Rizki Adi Saputro langsung mencari keberadaan anak Rahmat. Dibantu anggotanya di sekitar tempat aksi, Kasatlantas berusaha mencari siswa yang dimaksud.
"Kita berbekal foto si anak dari ayahnya mencari di sekitar lokasi aksi. Kita sebarkan ke WA anggota agar membantu mencari keberadaan anaknya pak Rahmat," kata Rizki.
Seorang Ibu Minta Anaknya Pulang
Kejadian haru selimuti demo pelajar yang berlangsung di belakang gedung DPR, Rabu (25/9). Seorang ibu meminta anaknya untuk pulang dan tidak melanjutkan aksi. Sambil menangis, emak-emak bernama Suci itu mencari-cari anaknya yang ikut demo.
"Belajar, belajar, belajar, itu tugas kamu nak. Pulang," kata Suci yang merupakan orang tua dari pelajar yang mengikuti demo bernama Faiz di belakang Gedung DPR RI saat peserta demo menghentikan serangan ke arah gedung DPR.
Sambil menangis, Suci didampingi Kepala Polisi Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan berusaha menenangkannya.
Berdasarkan informasi dihimpun, Suci mengetahui keberadaan anaknya bergabung dengan para pelajar lainnya untuk berdemo di belakang gedung DPR RI dari media sosial teman Faiz.
Kombes Harry Kurniawan turut menyampaikan pesan kepada Faiz, "Ayo ananda Faiz, pulang Nak. Kami Polri dan TNI tidak akan melakukan penyerangan," ujar Harry.
Mahasiwa Ditelepon Orang Tua Disuruh Pulang
Demo mahasiswa di gedung DPR Selasa (24/9) juga menyisahkan cerita, di mana mahasiswa yang membubarkan diri minta dikawal polisi menuju stasiun Pal Merah.
"Kawal kita aja pak sampai Pal Merah, ini orang tua saya telepon ini. Ini orang tua saya video call," teriak salah seorang mahasiswa sambil menunjukkan handphonenya ke arah petugas, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Ibu-Ibu Lewat saat Demo di Malang
Saat demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang Jawa Timur pada Selasa (24/9) lalu, terdapat kejadian unik. Saat itu dua orang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor melintas di tengah-tengah mahasiswa yang sedang demo.
Mahasiswa yang tengah berkumpul dan memblokade jalan, serempak membuka jalan ketika ada Ibu-ibu yang tengah berboncengan melintas dihadapan mereka.
Jangan Lewatkan:Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRibuan massa turun ke jalanan dan berkumpul di depan gedung DPR RI di Senayan, Jakarta hari ini, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaMassa juga sempat merusak pagar gedung DPR, dan akhirnya berhasil masuk ke halaman gedung DPR
Baca SelengkapnyaSituasi saat ini polisi bertameng siaga penuh menghalau jika pendemo merangsek masuk ke dalam
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca Selengkapnya