Kejagung siap jerat orang paling bertanggung jawab di kasus Bansos
Merdeka.com - Victor Antonius selaku Ketua Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menangani kasus dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengaku telah menerjunkan 15 penyidik untuk mengusut kasus tersebut.
Menurutnya, penyidik telah menemukan titik terang dari kasus Bansos. "Paling banyak uang digunakan untuk membayar utang kegiatan sebelumnya, beli komputer dan alamat fiktif," kata Victor saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (26/10).
Dalam kasus ini, Victor mengungkapkan pihaknya pun telah memeriksa Ketua DPRD Provinsi Sumut. Dari hasil pemeriksaan itu, pihak Kejagung masih terus menelusuri penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam kasus tersebut.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Bagaimana modus korupsi Bansos Jokowi? 'Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
"Sudah diperiksa Ketua DPRD nya. Jumlah penerima yang dipanggil 267 ditambah sebulan sebelumnya 68. Masih dilihat penyimpangan di lapangan," ujarnya.
Selain itu, Victor mengaku penyidik belum menemukan hubungan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho pada kasus tersebut. Namun, dipastikan dia kalau penyidik telah menemukan sejumlah alat bukti untuk menjerat pihak yang dianggap paling bertanggungjawab.
"Sampai saat ini belum melihat ada hubungannya dengan Gatot. Sudah ada benang merah siapa yang bertanggungjawab atas penyimpangan," tegas dia.
Victor menegaskan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk menghitung total kerugian negara atas penyimpangan itu. Lebih jauh ditegaskan dia, jika total kerugian negara sudah dihitung maka tidak menutup kemungkinan sejumlah pihak akan dijerat.
"BPK pun akan membuat publis tentang ini. Siap membuat surat penghitungan kerugian negaranya. Bisa kena yang di bawah Sekda atau pengawasnya, Pejabat Pemda pengendalinya bisa kena," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah sejumlah tempat di Jabodetabek untuk mengusut kasus korupsi Banpres.
Baca SelengkapnyaDibuktikan dengan penetapan tersanga dan penahanan Achsanul Qosasi.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, KPK telah menetapkan Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020 Ivo Wongkaren.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kejagung dinilai berhasil membongkar sejumlah kasus kakap.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas kini langsung dilakukan penahanan di Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, 48 saksi yang diperiksa diantaranya pengajar dan pegawai di lingkungan kampus.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal
Baca SelengkapnyaKPK membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini pun tim penyidik KPK, kata Ali masih terus mendalami lebih jauh soal keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca Selengkapnya