Kejamnya Budi perkosa balita sampai tewas
Merdeka.com - Pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap anak makin marak terjadi. Baru-baru ini, di Kampung Pabuaran Tonggoh, RT 03 RW 05, Desa Giri Mulya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kejadian itu dialami oleh bayi berusia 2,5 tahun berinisial LN.
Pelaku yang juga tetangga korban tega melakukan aksi pembunuhan karena LN sempat meronta ketika dibelai. Saat peristiwa terjadi, korban memang tengah bermain di rumah tersangka.
Sebab, keponakan tersangka yang seusia korban menjalin pertemanan. Setelah dihabisi, jenazah bayi malang itu disembunyikan di dalam lemari.
-
Di mana mumi bocah disimpan? Menurut beberapa ilmuwan, sosok mayat mengedipkan mata ini disebabkan oleh kelembaban alamiah pada ruangan di mana mumi disimpan.
-
Siapa yang dikuburkan di dalam peti mati? Peti mati ini berisi sisa-sisa mumi Tadi Ist, putri dari imam besar El-Ashmunein, sebuah kota di tepi barat Sungai Nil, sekitar 43 km (27 mil) selatan tempat dia dimakamkan di Minya.
-
Apa yang ditemukan di dalam peti mati? Arkeolog menemukan gambar karakter 'Simpsons' di dalam sarkofagus mumi Mesir berusia 3.500 tahun.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Berikut uraian lengkap kasus pemerkosaan dan pembunuhan bayi LN:
Sebelum dibunuh dan diperkosa, korban meronta dibelai
Budiansyah (26) pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap balita LN (2,5) asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor dibekuk petugas Polsek Cibungbulang, Selasa (10/05). Pelaku dibekuk petugas di rumahnya, Kampung Pabuarantonggoh, RT 03/05, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor."Pelaku ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. Hingga saat ini kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku dan hari ini kasus ini akan dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor," ujar Kapolsek Cibungbulang, Kompol Roni Mardiatun, Rabu (11/5).Kompol Roni mengungkapkan, korban dan pelaku tinggal bertetangga. Kesehariannya korban kerap bermain bersama keponakan tersangka, baik di rumah korban atau di rumah tersangka.Aksi biadab tersebut, tambah Kompol Roni, terjadi pada Minggu (8/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban tengah bermain bersama keponakan tersangka di rumah Budiansyah."Keponakan tersangka dan korban seusia. Saat itu, mereka tengah menonton televisi. Lalu tersangka mengajak korban ke dalam kamarnya," katanya.Setelah masuk dalam kamar, tersangka mencoba membujuk korban agar bisa membelainya. Namun, korban menolak. Diduga pelaku kesal, lalu melilitkan kain selimut ke kepala korban lalu menyadarkannya ke tempat tidur."Saat dililit, korban masih berontak dan berteriak. Tersangka pun membekap mulut korban dan setelah itulah, tersangka melakukan pemerkosaan terhadap korban. Diduga korban yang masih usia balita kehabisan napas akhirnya meninggal," jelas Kapolsek.Mengetahui korban tidak bergerak, pelaku Budiansyah panik. Setelah bersih-bersih, pelaku menyembunyikan korban di dalam lemari. Keesokan harinya, Senin (9/5), sekitar pukul 18.00 WIB, pelaku mengeluarkan jenazah korban dari lemari dan menaruhnya di sebuah kebun tidak jauh dari rumahnya, dan akhirnya ditemukan warga."Polisi belum mengetahui motif tersangka hingga tega melakukan hal tersebut. Ahli jiwa akan dipertimbangkan untuk mengetahui kejiwaannya. Namun, untuk saat ini polisi masih meminta beberapa keterangan saksi dan tersangka," tambahnya.
Budiansyah nekat mencabuli balita karena tertarik wajah imut korban
Hingga saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Budiansyah (26) pria asal Cibungbulang, Bogor, yang memperkosa dan membunuh bocah perempuan berusia 2,5 tahun berinisial LN.Di hadapan petugas Budiansyah sempat mengaku, kalau dia memang menyukai korban karena memiliki wajah yang imut dan berkulit putih. Budiansyah yang sudah tak mampu menahan hasrat seksnya, kemudian membawa korban ke dalam kamar. Saat itu korban tengah menonton televisi bersama keponakan pelaku yang seusia dengan korban."Motifnya masih didalami. Tapi saat pemeriksaan kemarin, pelaku sempat mengaku kalau dia (pelaku) memang suka kepada korban. Alasannya karena korban memiliki kulit putih, wajahnya cantik," terang Kapolsek Cibungbulang, Kompol Roni Mardiatun, Rabu (11/5).Roni mengatakan, belum bisa memastikan kondisi kejiwaan Budiansyah yang dengan keji memperkosa dan membunuh LN. Menurutnya, Budiansyah masih bisa berkomunikasi dengan baik saat dilakukan pemeriksaan."Hubungan pelaku dan korban, bertetangga. Pelaku masih lajang, dia sekolah hanya sampai kelas 1 SMP. Sehari-hari kadang dia bantu-bantu orangtuanya di pabrik batako," jelasnya.
Jasad balita korban pencabulan dibuang pelaku di belakang rumah
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunis mengatakan kedua orang tua LN 2,5 tahun warga Kampung Pabuaran Tonggoh, RT 03 RW 05, Desa Giri Mulya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor sempat mencari buah hatinya ke rumah pelaku.Alasannya karena LN diketahui datang ke rumahnya untuk bermain dengan teman seusianya yang merupakan keponakan pelaku."Akan tetap saat mau menjemput, anaknya sudah tidak ada di tempat. Kemudian orang tua korban dibantu masyarakat setempat mencari di lingkungan sekitar namun tidak ditemukan," ujar Yusri, Rabu (11/5)Yusri mengungkapkan, korban hilang pada Minggu (8/5) sekitar jam 10.30 WIB. Jasad Laela baru ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di belakang rumah tersangka Senin (09/5) sekitar pukul 19.15 WIB."Korban pertama kali ditemukan Ustaz Junaedi yang mau berangkat ke masjid. Ia mencium bau tidak sedap. Setelah dicek, ia menemukan mayat perempuan tergeletak di lantai belakang rumah tersangka dalam keadaan terlentang dengan luka memar di bagian kepala," katanya.
Dukun serta ustaz sempat bantu pencarian balita diperkosa di Bogor
LN, balita berusia 2,5 tahun sempat hilang, sebelum ditemukan tewas di belakang rumah Budiansyah (26), pelaku perkosaan dan pembunuhan Di Kampung Pabuaran Tonggoh, RT 03/05, Desa Giri Mulya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kabarnya, sejumlah paranormal dan ustaz sempat diminta membantu mencari bocah itu."Bahkan sebelum ditemukan, warga sempat mengeringkan dua kolam ikan di belakang rumah pelaku, karena khawatir korban tenggelam saat bermain. Kita juga mengerahkan 20 paranormal, ustaz, dan kiai untuk mencarinya," kata paman korban, Adun (36), saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (11/5).Alhasil, pada Senin (9/5) lalu, sekitar pukul 19.00 WIB, Ustaz Zaenudin yang melintas di belakang rumah pelaku mencium bau busuk."Terus sama Pak Ustaz didekati. Ternyata benar itu jenazah korban yang dicari karena menghilang sejak pukul 10.10 WIB, Minggu (8/5)," ujar Adun.Adun melanjutkan, pihaknya tidak menyangka nyawa keponakannya bakal berakhir di tangan Budiansyah, yang masih bertetangga.Ayah LN, Haji Samiran (56), saat ditemui di Mapolsek Cibungbulang mengaku terkejut dan mengutuk perbuatan pelaku terhadap anak pertamanya. Apalagi kabarnya sebelum tewas sempat mendapat kekerasan seksual."Pokoknya saya meminta polisi untuk menghukum pelaku seberat-beratnya. Karena kasus ini jauh lebih keji dengan kasus Yuyun. kalau Yuyun usianya 14 tahun. Anak saya masih balita," ujar Samiran sembari menahan sedih.Pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) Di Kabupaten Bogor itu mengaku, memang saban hari anaknya ikut sang nenek, Ruqiyah (53), berjualan risol keliling Kampung Pabuaran Tonggoh."Sebelum ikut neneknya pakai motor jualan risol, anak saya sempat melambaikan tangan ke saya pamit. Itulah terakhir bertemu," ujar Samiran.Kapolsek Cibungbulang, Kompol Ronny Mardiatun mengatakan, hingga saat ini polisi masih mengusut alasan pelaku memperkosa dan membunuh LN."Kasus ini terungkap setelah kami mengerahkan anjing pelacak, usai korban ditemukan tewas. Anjing pelacak yang kita kerahkan terus berputar sekitar rumah pelaku, sehingga kami memfokuskan pemeriksaan terhadap enam penghuni rumah. Hingga akhirnya mengarah pada dua penghuni, yakni Pak Anda dan Budiansyah. Setelah diperiksa selama 24 jam, akhirnya pelaku mengaku telah memperkosa dan membunuhnya," kata Ronny.
Pelaku pemerkosa dan pembunuhan balita di Bogor hanya lulusan SD
Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat telah menangkap pelaku pemerkosaan dan pembunuhan seorang balita di wilayah Kecamatan Cibungbulang, tersangka Budiansyah (26) diketahui hanya lulusan Sekolah Dasar.
"Pelaku tidak punya pekerjaan tetap, ia hanya membantu orang tuanya yang memiliki usaha pembuatan batako di rumahnya, ia bekerja disana," kata Kapolsek Cibungbulang Kompol Ronny Mardiatun, kepada Antara, Rabu (11/5).
Budiansyah menjadi tersangka pemerkosaan sekaligus pembunuhan balita LN (2,5), yang ditemukan tewas di belakang rumah pelaku di Kampung Pabuaran Tonggoh RT 03/RW 05, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Senin (9/5) malam.
Pelaku merupakan tetangga dekat korban, rumah korban pelaku berdekatan. Bahkan korban sering bermain ke rumah pelaku yang tinggal bersama kedua orang tuannya.
"Korban bermain dengan adik dan juga keponakan pelaku yang seumuran," beber Ronny.
Menurut Ronny, keseharian pelaku dikenal pendiam, kurang bergaul, dan tidak seperti pemuda pada umumnya. Sikap pelaku yang tertutup membuat keluarganya apatis dan tidak peduli dengan aktivitasnya.
Setelah lulus SD, pelaku pernah disekolahkan ke SMP, hanya tidak sanggup mengikuti pelajaran selama satu bulan, pelaku keluar dan berhenti sekolah.
"Ibu pelaku memang heran dengan kelakuan anaknya, tertutup, tidak bergaul dan cenderung tidak memiliki teman. Bahkan ibunya curiga dengan 'kelaki-lakian' anaknya," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui tertarik dengan korban, melihat keseharian korban yang lincah bermain membuat pelaku berhasrat.
Ketika ditanya apakah sebelumnya pelaku sudah pernah memiliki hasrat dan niat terhadap korban dan melakukan percobaan. Ronny mengatakan pihaknya belum menggali informasi sejauh itu.
"Pelaku mengaku tertarik dengan anak kecil karena tidak ada wanita seumurannya yang mau dengan dirinya," sambung Ronny.
Di mata keluarga, pelaku tidak memiliki teman bergaul, tidak pernah ikut kumpul-kumpul apalagi mengkonsumsi minuman keras. Di rumah pelaku juga tidak tersedia DVD yang memungkinkan pelaku menonton video porno.
"Pelaku juga tidak menggunakan smartphone yang bisa menyimpan atau memutar video porno. Pelaku memang dikenal kolot dan kurang bergaul," imbuhnya.
Ketertarikan pelaku terhadap korban yang mendorong pelaku menyalurkan hasrat kelakiannya. Perbuatan tersebut dilakukannya saat korban bermain ke rumahnya. Pelaku membawa korban ke dalam kamar rumahnya.
Di sana korban diraba-raba dan dibekap mulutnya hingga kesulitan bernafas. Pelaku menyetubuhi korban hingga akhirnya meninggal dunia. Sebelum dibuang di belakang rumah, mayat korban sempat disembunyikan dalam lemari di kamar pelaku.
Sehari berikutnya tepatnya Senin (9/10) pelaku membuang mayat korban sekitar pukul 19.00 WIB dengan cara mengeluarkan mayat korban dari lemari, lalu membungkusnya dengan kain seprai. Agar tidak ketahuan, pelaku keluar dari rumah pada saat orang tuanya melaksanakan shalat magrib.
Lalu mayat korban dibuang begitu saja di belakang rumah, hingga akhirnya seorang Ustad mencium bau busuk dan mencoba menelusuri asalnya. Di lokasi ditemukan mayat balita LN yang tergeletak sudah tidak bernyawa terbungkus pakaian dan celana dalam yang sudah kotor karena kotoran pada bagian alat vitalnya.
"Dari hasil visum luar di RSUD Ciawi, ada luka di kemaluan korban karena benda tumpul serta ada cairan sperma," pungkas Ronny.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi yang baru lahir itu sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena sebagian tubuhnya telah dimangsa anjing warga.
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaPembunuh bocah perempuan terbungkus karung di lubang sedalam 2,5 meter dimunculkan ke publik.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca Selengkapnya