Kejanggalan hilangnya dokter Isna hingga ditemukan di Manado
Merdeka.com - Setelah sempat dikabarkan hilang selama empat hari, dr Nur Ruwaida Isnaini atau biasa disapa dengan Isna akhirnya ditemukan pihak keluarga. Isna ditemukan di Pelabuhan Calaca Kecamatan Menang, Manado, Minggu (8/1).
Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho melihat beberapa kejanggalan dari ditemukannya Isna. Menurutnya, dr.Isna yang menghilang dari kosnya sejak Rabu (4/1), ketika ditanya keluarga mengaku pergi ke Semarang, Jawa Tengah melalui jalur darat. Anehnya, dari hasil melacak nomor telepon genggam yang dibawa, Isna justru diketahui berada di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
"Dari Semarang ke Jakarta, dokter Isna mengaku naik pesawat. Nah ketika dihubungi, nomor handphonenya yang terdeteksi di Temanggung sudah tidak aktif," sambung Heru, Minggu (8/1).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Bagaimana mengurus KTP yang hilang? Ada beberapa langkah dari cara mengurus KTP yang hilang:
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Bagaimana melacak iPhone yang hilang? Untuk melacak iPhone yang hilang, Anda dapat menggunakan beberapa metode yang disediakan oleh Apple. Berikut adalah cara-caranya:
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
Sesampainya di Jakarta, Isna melanjutkan perjalanannya ke Gorontalo menggunakan pesawat terbang. Setelah tiba di Gorontalo, Isna menggunakan jalur darat menuju ke Manado.
"Keanehan lagi, tiket penerbangan yang digunakan (dokter Isna) atas nama orang lain, bukan atas nama dia," cerita Heru.
Heru mengungkapkan, Isna sempat mengganti nomor telepon genggamnya saat berada di Manado. Nomor itu sempat melakukan satu kali panggilan tak terjawab ke nomor orang tuanya pada Sabtu (7/1). Berawal dari nomor itulah, keluarga melakukan pelacakan sinyal dan diketahui Isna berada di Manado.
"Keluarga langsung ke Manado dan mencari dokter Isna. Dokter Isna akhirnya ditemukan. Ketika ditemukan dokter Isna sedang seorang diri dan dalam kondisi kebingungan," ucap Heru.
Saat ini, Isna berada di Hotel Celebers yang berada di Kompleks Pelabuhan Calaca, Manado bersama keluarganya. Menurut rencana hari ini, Senin (9/1) akan dibawa pulang ke rumahnya yang ada di Bogor untuk menenangkan diri dan memerbaiki kondisi psikologisnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Isna dikabarkan pergi dari kosannya di Jalan Sendowo, Blok D No. 71, Sinduadi, Mlati Sleman, 4 Januari lalu. Isna dikabarkan keluar dari kosan dengan jalan kaki. Dokter asal Bogor itu ditemukan usai empat hari dikabarkan hilang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaWanita berusia 50-an tahun ini menjadi korban penipuan penjualan tiket bodong yang dia pesan online melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca SelengkapnyaKepolisian tidak menemukan unsur perbuatan melawan hukum dalam kasus dugaan penipuan itu.
Baca SelengkapnyaDalam video itu juga terdengar suara yang menyebutkan kalau penculikan anak di Desa Kiara Payung pukul 9 malam dan terduga pelakunya sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaBukannya mengembalikan, sopir taksi tersebut malah membawa tas milik WNA Perancis ke rumah.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku bekerja sebagai agen di Badan Intelejen Indonesia (BIN).
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca Selengkapnya