Kejar-kejaran dengan petugas, nelayan bawa bom ikan akhirnya dibekuk
Merdeka.com - Satuan Polair Polres Pelabuhan Makassar dipimpin Bripka Dedi berhasil meringkus empat nelayan dari Pulau Kodingareng, Makassar, yang diduga menangkap ikan di laut dengan cara ilegal, Selasa, (9/2) sekira pukul 11.15 wita tadi. Keempatnya ditangkap di kawasan terumbu karang Taka Sangkarang di Pulau Langkai, 31 mil laut dari Makassar.
Keempat nelayan tersebut masing-masing Haji D, (50) selaku nakhoda kapal dan tiga anak buah kapal (ABK) yakni lelaki Ra (28), R (20 thn) dan S (28).
Adapun barang bukti yang disita yakni satu unit perahu jolloro atau sejenis perahu rakyat dengan volume 3 gross ton (GT). Juga sejumlah peralatan penangkapan ikan yang digunakan dalam tindakan ilegal fishing itu yakni pupuk amonium nitrat, yang merupakan bahan dasar bahan peledak yang ada dalam 6 botol plastik air besar isi 1,5 liter dan dalam 2 botol plastik air kecil isi 500 ml, amonium nitrat juga di 1 jeriken isi 2 liter. Kemudian ada 10 detonator, 1 sumbu pembakar, 1 kopresor dan satu set alat selam.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dicuri dari wanita di Makassar? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana cara penambangan ilegal? Tersangka melakukan aktivitas penambangan tanpa izin di wilayah hak guna usaha PT BSP dan izin usaha pertambangan (IUP) PT BA selama lima tahun terakhir, tepatnya mulai 2019.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Ivan Setiadi kepada wartawan menjelaskan, sebelum diringkus, empat anggota Satpolair yang dipimpin Bripka Dedi ini sudah mengintai selama lima hari tapi mereka selalu lolos karena tahu tanda-tanda kedatangan petugas.
"Ibaratkan main kucing-kucingan di tengah laut. Mereka kemudian berhasil ditangkap setelah anggota menyamarkan peralatan yang digunakan saat mengejar, untuk mengelabui para nelayan ini hingga akhirnya berhasil diringkus. Didukung barang bukti yang diamankan, menguatkan jika mereka nelayan yang melakukan tindak ilegal fishing," kata AKBP Ivan Setiadi.
Saat proses penangkapan, lanjut Ivan, nelayan-nelayan ini sempat mencoba buang barang bukti bahan peledak dari atas kapal. Ada satu kapal yang berhasil lolos dari kejaran. Diduga masih komplotan dari nelayan ini.
Keempatnya ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pelanggaran UU No 84 tahun 2009 tentang Perikanan khususnya pasal 87, dan pasal 86 menyangkut pelestarian biota laut, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak. Ancamannya 5 tahun penjara.
Sementara D mengaku tidak tahu kalau menggunakan peledak untuk menangkap ikan itu dilarang. Dia membeli 10 peledak dari nelayan asal Nunukan, Kalimantan Timur. Transaksi di tengah laut. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaSekelompok anjing laut itu tampak menghadang mobil polisi antihuru-hara yang sibuk menangani aksi unjuk rasa nelayan.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Polisi gagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ekstasi. Barang haram tersebut hendak diseludupkan melalui perairan Boya Patah, Bengkalis.
Baca Selengkapnya