Kejar maling ikan, TNI AL minta dana operasional Rp 6,01 T
Merdeka.com - TNI Angkatan Laut mengaku salah satu fokus tahun ini adalah mengejar kapal pencuri ikan yang mengganggu perairan Indonesia. Tapi upaya itu tidak murah. TNI AL mengaku perlu dana hingga Rp 6,01 triliun.
Menurut Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio, masalah BBM jadi kendala operasional kapal-kapal TNI AL. Karena kurang BBM, tak semua kapal TNI AL siap tempur.
"Kebutuhan tahun ini seharusnya Rp 5,6 triliun, tapi cuma 28-29 persen saja yang dipenuhi. Jadi contoh kami dapat info ada 20 kapal di Arafura ada tiga kapal di ambon dalam kondisi siap, tapi cuma satu yang bisa kejar," kata Marsetio di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12).
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa arti dari '70 persen' dalam konteks ini? Menghitung 70 Persen dari 3 Juta Sebelumnya Anda harus ketahui dulu, sen berarti 100, sedangkan persen berarti perseratus. Misalnya, 70 persen sama dengan 70/100, biasanya Anda akan menjumpai dengan tulisan 70%. Ada pula 100 persen atau 100/100, nah kalau yang ini nilainya sama dengan 1.
-
Kenapa tangkapan ikan nelayan Pantura menurun? Penurunan tangkapan ikan, tekanan tengkulak, dan penguasaan komoditas untuk kegiatan ekonomi membuat masyarakat nelayan Jawa masa kolonial praktis tidak dapat berkembang menjadi masyarakat yang lebih makmur.
"Idealnya 6,01 triliun, baru semua kapal kita bisa gerak," lanjutnya.
Marsetio menjelaskan, selain masalah illegal fishing, TNI AL juga punya kebutuhan latihan dan mengirim pasukan perdamaian.
"Fungsi ketiga adalah diplomasi, misi perdamaian PBB. Ada dua kapal kita yang tugas ke Lebanon yakni KRI Frans Kaisiepo, dan KRI Sultan Iskandar Muda," lanjutnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun.
Baca SelengkapnyaDari pagu anggaran Rp6,55 triliun yang baru terealisasi baru Rp3,53 triliun.
Baca SelengkapnyaAndika menilai tunjangan kinerja yang ditujukan untuk prajurit belum mencapai 100 persen
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan tak mencapai target pemerintah karena harga ikan sempat anjlok.
Baca SelengkapnyaLembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaTarget yang menjadi indikator utama dalam produksi perikanan itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca Selengkapnya