Kejar Target Herd Immunity, Sampai Kapan?
Merdeka.com - Pemerintah tengah gencarkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi petugas/pelayan publik. Vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan sudah dilaksanakan sejak Januari 2021.
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 jiwa atau 70 persen populasi Indonesia untuk membentuk herd immunity. Kapan herd immunity di Indonesia akan terbentuk? Bagaimana cara mencapainya?
Ketua Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menjelaskan, herd immunity atau kekebalan kelompok bisa dicapai dengan pendekatan artificial immunity atau vaksinasi jika seluruh target sasaran Indonesia sudah divaksin.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
"Apa yang akan terjadi setelah kita mendapatkan vaksinasi? Kita berharap jumlah infeksi akan turun, sejalan dengan program vaksinasi yang meningkat. Semakin banyak yang divaksin, maka herd immunity akan meningkat pula," kata Amin dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Alinea, Rabu (17/3).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu memaparkan, timeline/ skema waktu herd immunity yang akan dicapai Indonesia. Dalam pemaparannya, terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membentuk herd immunity cukup lama. Jika vaksinasi Indonesia dimulai pada Januari 2021, maka herd immunity akan dicapai pada Januari 2022.
"Skema ini menunjukkan waktu pembentukan herd immunity yang cukup panjang. Tidak mungkin habis divaksin lalu minggu depannya kebal. Buktinya setelah divaksin 2 kali pun, ada yang terinfeksi, ini tandanya saat divaksin, dia sudah dalam masa inkubasi virus," ujarnya.
©2021 Merdeka.com/istimewaAmin mengatakan, jika pemerintah ingin mencapai herd immunity sesuai dengan target waktu yang ditentukan, maka ada tiga hal yang harus dipenuhi dalam program vaksinasi. Ketiganya yaitu menyangkut kesediaan, sediaan, dan ketersediaan.
"Kesediaan ini maksudnya harus ada kemauan orang/masyarakat untuk divaksin. Lalu sediaan vaksin maksudnya, vaksin harus aman, efektif, dan halal. Kita punya banyak pilihan vaksin dari berbagai jenis yang didatangkan dari berbagai negara," ungkapnya.
Kemudian yang terakhir, kata Amin, yakni terkait ketersediaan vaksin. Menurutnya, ketersediaan vaksin lah yang sangat menentukan apakah herd immunity bisa dicapai sesuai dengan target waktu yang diinginkan.
"Ketersediaan vaksin ini yang menjadi critical. Mulai dari penerimaan vaksin di pabriknya, pendistribusian dan penyimpanannya, stabilitasnya, tanggal kadaluarsa vaksin, prioritas penerima, penyuntikan, hingga wastage vaksin harus diperhatikan," kata dia.
Dalam paparan itu, Amin juga menjelaskan, dua pendekatan lain untuk bisa mencapai herd immunity, yakni pendekatan natural immunity dan human infection model.
"Pendekatan natural immunity itu itu ada beberapa macam, yang pertama innate misalnya dengan cara minum vitamin untuk meningkatkan imunitas, lalu maternal ini menyangkut bayi jadi tidak saya jelaskan. ketiga melalui subnical natural exposure, dia secara tidak sengaja terpapar, tidak sempat sakit tapi muncul kekebalan," ungkapnya.
©2021 Merdeka.com/istimewaLalu pendekatan lainnya, yakni Human Infection Model. Dimana pendekatan ini dinilai tidak etis karena akan membiarkan seleksi alam.
"Pendekatan ini pernah dicoba di Swedia. Orang-orang dibiarkan saja terpapar. Yang kuat akan jadi sehat, tambah kuat. Yang lemah akan tereliminasi, tapi ini tidak etis dan korbannya lebih banyak," kata Amin.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, pemerintah melakukan berbagai cara untuk mempercepat herd immunity.
Misal, pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dan BUMN dalam melaksanakan vaksinasi massal.
"Lokasi pelaksanaan vaksinasi massal terus diperbanyak," kata Siti Nadia.
Kementerian Kesehatan menyadari, upaya mempercepat vaksinasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19, tetapi juga vaksinator.
Karena itu, pemerintah terus menambah jumlah tenaga vaksinator, bekerja sama dengan asosiasi klinik swasta hingga fasilitas pelayanan kesehatan milik kementerian dan lembaga.
Selanjutnya, pemerintah berharap masyarakat yang menerima vaksin bisa terus meningkat, di atas 500 ribu orang per hari.
Sedangkan anggota Komisi IX DPR Adang Sudrajat mengatakan, banyak hal yang harus diperbaiki untuk mewujudkan herd immunity. Di antaranya mengupayakan perluasan vaksinasi kepada masyarakat.
Selain itu, dia mengusulkan agar pemerintah memprioritaskan golongan usia produktif mendapatkan vaksinasi. Apalagi mereka yang berusia produktif sangat mobile. Dengan menjadi prioritas, diharapkan bisa mengurangi penularan Covid-19.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya