Kejar Target Vaksinasi Lansia, Kemendagri Minta Vaksinator Masuk Desa dan Kelurahan
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menambah jumlah vaksinator untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi terhadap lansia. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi selama proses vaksinasi lansia.
Dia mengatakan, kendala vaksinasi para lansia tidak bisa datang ke tempat penyuntikan vaksin yang terlalu jauh dari rumahnya. Selain itu, para lansia juga enggan menunggu antrian vaksinasi.
"Sulit mengajak manula antri di tempat massal, sulit juga meminta mereka menunggu antrian. Jadinya dalam rangka mengejar vaksinasi lansia, para vaksinator harus melakukan vaksinasi sampai ke desa-desa atau ke kelurahan, didatangi satu per satu lansianya," kata Safrizal dalam webinar Upaya Pencapaian Target Vaksinasi yang diselenggarakan oleh PB IDI, Minggu (18/4).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa akses kesehatan penting bagi lansia? Mereka membutuhkan akses yang mudah ke perawatan kesehatan yang berkualitas, seperti kunjungan ke dokter secara rutin, pemeriksaan kesehatan, dan penanganan penyakit yang mungkin mereka alami.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
-
Kenapa kurangnya jaminan membuat dokter enggan bertugas di daerah terpencil? Kurang Meratanya Jumlah Dokter Adib menekankan bahwa kurangnya jaminan keamanan, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para dokter dapat mengakibatkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di daerah yang sangat membutuhkannya.
Dia menjelaskan, cara tersebut terbukti cukup ampuh untuk mengejar target vaksinasi lansia. Untuk itu, dia pun mendorong Kemenkes untuk menambah jumlah vaksinator.
"Orangtua maunya ke kelurahan atau ke (tempat vaksinasi) yang dekat rumahnya. Maka ini jadi tantangan kita untuk menambah jumlah vaksinator yang cukup," kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 17 April 2021 pukul 18.00 WIB, baru 10,20 persen lansia yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama dari total target vaksinasi lansia. Tepatnya, dari 21.553.118 sasaran vaksinasi lansia, baru 2.199.049 lansia yang disuntik vaksin dosis pertama. Sementara itu, baru 4,31 persen atau 929.573 lansia yang disuntik dosis kedua.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mempercepat vaksinasi lansia. Salah satunya dengan meningkatkan edukasi bersama komunitas atau organasasi sosial mengenai manfaat dan keamanan vaksin. Selain itu, lanjut Nadia, strategi yang saat ini sedang digencarkan yakni strategi 1:2.
"1:2 maksudnya yaitu 1 orang non lansia dapat disuntik vaksin jika membawa 2 lansia atau lebih untuk divaksinasi," kata Nadia dalam webinar tersebut.
Selain itu, Nadia mengaku bahwa pihaknya sebenarnya sudah memperbanyak sentra vaksinasi yang dekat dengan perumahan penduduk. Bahkan, kata dia, Kemenkes juga menggelar mobile vaccination dengan bekerja sama dengan beberapa pihak swasta seperti grab atau blue bird.
"Di Bali misalnya, sopir grab itu disuntik vaksin semua. Nah sopir grab itu boleh membawa orang lain atau lansia untuk disuntik vaksin juga, jadi sekalian mempercepat vaksinasi lansia," kata Nadia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama sudah mengalokasikan kuota 10.166 untuk jemaah haji lansia, namun yang melakukan pelunasan hanya 4.500 orang.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaProgram sahabat lanjut siapa itu dikatakan Ridwan Kamil bakal melibatkan peserta didik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca Selengkapnya