Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex Ternyata Pengangguran dan Penerima Bansos
Merdeka.com - Warga Gang Ciliwung, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok dihebohkan dengan munculnya nama Alex Ahmad Hadi Ngala. Pasalnya pria yang sempat mengaku sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara itu ternyata tinggal di sebuah rumah tua. Di rumah tersebut, Alex tinggal bersama istrinya yaitu Muniroh dan dua anaknya. Sebelumnya di sana, juga ada mertua Alex namun kini sudah meninggal.
Alex menikah dengan Muniroh sekitar tahun 1990-an. Sejak menikah, Alex tinggal di rumah mertuanya itu. Alex sendiri berasal dari Manado.
"Dia itu pendatang, orang Manado. Dia dapat (istri) orang asli sini. Belum lama bapak mertuanya meninggal," kata Syarif, Ketua RT setempat, Jumat (7/5).
-
Siapa yang memiliki rumah itu dulu? Rumah yang dulu ditempati oleh almarhumah Nike Ardilla dan kini diubah menjadi museum, berlokasi di Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No. 5, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Siapa pemilik awal rumah ini? Awalnya, rumah ini merupakan milik keturunan Han Kikko, mantan Kapitein derChineezen Pasuruan pada tahun 1771-1794.
-
Siapa yang tinggal di rumah dinas di Karawang? Pada masa itu, Annisa dan AHY masih tinggal di rumah dinas di Karawang.
Syarif menuturkan, Alex juga sempat menjadi simpatisan sebuah partai politik. Namun di sana tidak lama. "Dulu dia simpatisan partai tapi enggak terlalu dipakai," ceritanya.
Sejak beberapa waktu belakangan, Alex sering berkumpul dengan orang-orang di rumahnya. Sampai akhirnya dia mengaku sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara. Alex mengajak orang sekitar rumahnya untuk bergabung. Almarhum bapak mertuanya pun sempat terhasut oleh omongan Alex. Almarhum juga mengajak Syarif untuk bergabung namun ditolak.
"Jadi orang tuanya termasuk kehasut juga sama anaknya. Sempat dia bilang Pak RT enggak usah kerja, nanti digaji ada kerajaan. Dia ngehasut juga," akunya.
Dia mengaku sempat mendengar soal kekaisaran yang ramai diperbincangkan saat ini. Hanya saja Syarif tidak ambil pusing dengan informasi tersebut dan hanya menganggap sebagai angin lalu. "Saya pikir itu angin lalu doang. Ayo Pak Syarif ikut. Tapi saya anggap angin lalu doang," katanya.
Sehari-hari, Alex tidak memiliki pekerjaan apapun. Dia hanya berdiam diri saja. Bahkan Alex sempat menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. "Enggak (kerja) luntang lantung aja. Di kartu keluarga (KK) enggak ada kerjaan. Bansos juga saya kasih kan dia enggak ada kerjaan," ucap Syarif.
Di lingkungan tempat tinggal, Alex tidak menutup diri. Dia sering ikut kegiatan sosial seperti kerja bakti dan melayat. "Biasa, kerja bakti ya ikut. Tapi enggak tahu kegiatan dia di luar kan. Enak, ngelayat bareng, kerja bakti ayuk," ungkapnya.
Syarif menurutkan, Alex memang pintar soal diplomasi. Orang lain akan terperdaya dengan ucapan Alex. "Dia cuma orangnya pintar diplomasi. Pokoknya dia kalau ngomong tuh orang bisa terikat gitu," pungkasnya.
Namun tidak lama setelah ramai jadi perbincangan publik, Alex mengaku sudah mundur dari kepengurusan Kekaisaran Sunda Nusantara. Alex mengaku mundur sejak 5 Mei kemarin. Namun dia tidak menjelaskan alasan pengunduran dirinya.
"Saya mundur dari kepengurusan Sunda Nusantara. Saya mundur sudah per tanggal 5 Mei kemarin," kata Alex.
Alex juga sudah memberitahu kepada anggotanya yang lain perihal pengunduran dirinya itu. Alex pun mengaku tidak memiliki harta apapun.
"Saya sudah bilang sama anak-anak saya mundur dari kekaisaran. Saya enggak punya apa-apa," akunya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah tragis seorang tuna wisma yang sudah hidup di jalanan selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSeorang penjaga kebun mengaku sering melihat penampakan makhluk halus di sekitar rumah itu.
Baca SelengkapnyaMulai dari area luar hingga dalam, rumah tersebut terlihat sangat berantakan.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaPotret memprihatinkan rumah jenderal terbengkalai di Lembang dengan foto pemilik rumah dan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng masih terpasang.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Kuntoro alias Toro, anak PNS di lingkungan TNI AD yang kini hidup sebatang kara di rumah yang terbengkala.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah tinggal sendirian di gubuk tersebut selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaWalaupun telah sembilan tahun berjuang dan ikut berbagai operasi penumpasan, namun Mbah Sarno belum bisa menyandang status sebagai seorang veteran
Baca Selengkapnya