Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekecewaan Nakes di RSUD Banten, Insentif Belum Dibayar dan Beli Masker Sendiri

Kekecewaan Nakes di RSUD Banten, Insentif Belum Dibayar dan Beli Masker Sendiri Tenaga kesehatan perawat pasien Covid-19. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani kasus Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten tengah kecewa. Insentif mereka sejak Oktober 2020 belum juga dibayarkan.

Kondisi ini terjadi di saat para nakes tengah berjibaku dengan bertambahnya pasien Covid19 di RSUD Banten. Saat mereka menghadapi risiko besar, haknya belum juga diberikan.

"Kita sudah capek, lelah, pasien nambah banyak, tapi dari pemerintah nggak ada kepastian gini, udah kaya mempermainkan kita. Gimana yah demo nggak bisa, takut dipecat," kata salah seorang tenaga kesehatan RSUD Banten yang tak mau menyebutkan nama, Kamis (1/7).

Bukan hanya soal insentif, nakes juga mengeluhkan ketersediaan alat untuk melindungi diri. Mereka mengaku harus membeli masker KN95 dan vitamin dengan dana pribadi, karena jatahnya terbatas. Satu tim yang terdiri dari 6 nakes hanya mendapat 3 makser.

"Kita beli sendiri masker KN95, gimana kalau gak dari uang itu (insentif), sedangkan kita sudah nggak ada perhatian suplai vitamin dan masker," katanya.

Para nakes saat ini hanya mengandalkan honor sebagai karyawan RSUD Banten. Uang itu digunakan untuk menghidupi keluarga, juga untuk membeli alat pelindung diri.

"Berapa sih gajinya, nggak gede kalau gak ngandelin insentif. Mana cukup buat hidupin anak-istri. Kita ini bertahan untuk jadi nakes Covid tapi nggak ada kepastian," katanya.

Saat ini para nakes sudah mulai kelelahan. Tak sedikit pula yang terpapar Covid-19. Sementara itu pasien baru Covid-19 yang masuk ke RSUD Banten mencapai 20 orang per hari, sehingga pihak manajemen mengubah ruang IGD menjadi ruangan perawatan ICU pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengakui insentif nakes di RSUD Banten masih tertunggak. Dia mengatakan, manajemen rumah sakit masih menyusun berkas yang dibutuhkan untuk pencairan.

"Oleh pihak manajemen RSUD Banten sedang dalam proses penyusunan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan pencairan," ujarnya singkat melalui pesan WhatshApp di group Info Covid-19 Banten, Jumat (2/7).

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap

DPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K

Baca Selengkapnya
Kata Kemenkes soal Dokter Mogok Layani Pasien Gara-Gara Insentif 6 Bulan Belum Dibayar
Kata Kemenkes soal Dokter Mogok Layani Pasien Gara-Gara Insentif 6 Bulan Belum Dibayar

Dokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.

Baca Selengkapnya
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien

Puluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.

Baca Selengkapnya
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT

Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Anies Ditagih Utang TKD PNS oleh Mahasiswi UI, Pemprov DKI: Seluruhnya Sudah Dibayarkan
Anies Ditagih Utang TKD PNS oleh Mahasiswi UI, Pemprov DKI: Seluruhnya Sudah Dibayarkan

Seluruhnya sudah dibayarkan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada PNS DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar

Polisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.

Baca Selengkapnya
Saat Anies Ditagih Kembalikan Uang TKD oleh Mahasiswi UI Anak PNS DKI
Saat Anies Ditagih Kembalikan Uang TKD oleh Mahasiswi UI Anak PNS DKI

Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Tanya soal Pemotongan Gaji PNS DKI saat Pandemi Belum Dikembalikan, Anies Baswedan Bilang Begini
Mahasiswa Tanya soal Pemotongan Gaji PNS DKI saat Pandemi Belum Dikembalikan, Anies Baswedan Bilang Begini

Uang potongan tersebut tidak diberikan pada pemerintah, tetapi untuk membantu warga yang tidak punya pendapatan karena pandemi.

Baca Selengkapnya
Ratusan Tenaga Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Mogok Kerja, Ini Tuntutannya
Ratusan Tenaga Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Mogok Kerja, Ini Tuntutannya

Akibatnya, antrean pasien yang ingin mendaftar di bagian pelayanan menjadi tidak terhindarkan.

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya