Kekerasan di restoran, 4 anggota ormas dan 1 pengacara diciduk
Merdeka.com - Polda Jawa Tengah menangkap 5 orang yang diduga terlibat dalam aksi sweeping yang disertai kekerasan dan perusakan yang terjadi di rumah makan Sosial Kitchen, Minggu (18/12) sekitar pukul 01.30 WIB. Dari kelima orang tersebut 4 merupakan anggota ormas dan seorang lagi merupakan pengacara di Solo.
Kelima orang tersebut adalah EL (53), yang merupakan ketua organisasi laskar, warga Gandu RT 01 RW 02, Sawahan, Ngemplak Boyolali. Dia ditangkap Senin (19/12) sekira jam 23.40, di Jalan Letjen Suprapto depan lapangan Sumber. Diamankan juga beberapa barang bukti berupa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna silver dengan nopol AD 9480 AP, serta rekaman CCTV.
Tersangka kedua berinisial JS (50) yang merupakan seorang pengacara, ditangkap di rumahnya, Kusumodilagan RT 05 RW 10, Joyosuran Pasarkliwon. Ikut diamankan sebuah telepon gengam, jaket warna abu-abu yang dikenakan saat melakukan aksi. Kemudian ES (39) pengajar pesantren yang juga juru bicara gabungan laskar tersebut, ditangkap di rumahnya, Ngruki RT 07 RW 16, Cemani, Kecamatan Grogol Sukoharjo dengan dua buah HP yang disita.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Tersangka sepanjutnya S alias YS (57) ditangkap dirumahnya Pringgolayan, Serengan, dengan barang bukti berupa sebuah HP. Sedangkan tersangka terakhir berinisial S alias SA, ditangkap di Jalan Slamet Royadi 171 Kartosuro Sukoharjo pada 05.42 WIB dengan barang bukti yang disita berupa sebuah HP.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Luthfi membenarkan adanya penangkapan tersebut. Menurut dia saat ini para tersangka masih menjalani pemeriksaan, oleh Penyidik di Polda Jawa Tengah.
"Ya ada penangkapan terkait kasus itu, silakan tanya ke Polda. Para tersangka masih dilakukan pemeriksaan di Polda Jawa Tengah," ucap Luthfi, Selasa (20/12).
Sebelumnya pada Minggu (18/12) dinihari, puluhan orang tak dikenal melakukan aksi sweeping disertai dengan perusakan di Restoran Social Kitchen, Solo. Mereka datang mengendarai motor dan langsung masuk dan melakukan perusakan barang dan memukuli sejumlah pengunjung restoran. Beberapa pengunjung sempat dibawa ke rumah sakit.
Usai aksi tersebut, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono mengakui berada di lokasi pada kejadian. Namun, dia membantah terlibat perusakan barang dan penganiayaan. Dia hanya mengakui datang bersama 8 orang dari LUIS dengan mengendarai satu mobil.
"Saya tidak melakukan perusakan dan kekerasan. Saya justru datang untuk memberikan surat permintaan audensi dengan manajemen restoran. Karena restoran itu menjual minuman keras dan melanggar jam buka," katanya saat itu.
Ia menjelaskan, saat ia dan 7 orang temannya di lokasi kejadian, puluhan orang tak dikenal mengenakan jubah dan helm tertutup tiba-tiba masuk ke dalam restoran melakukan perusakan dan pemukulan. "Kami lalu keluar dari restoran, jadi kami tidak tahu siapa yang melakukan perusakan karena mukanya tertutup," bantah Endro.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditangkap di tempat berbeda. Adapun, RR ditangkap di rumah keluarganya kawasan Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaEmpat tersangka baru yakni berinisial YL (24), WSL (28), FMC (24), dan RAS.
Baca SelengkapnyaHingga kini, total ada enam orang ditangkap, tiga di antaranya menyandang status sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya masih menyelidiki kasus pembubaran diskusi kebangsaan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Kemang
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca Selengkapnya