Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak di Jambi Meningkat, Didominasi Faktor Ekonomi
Merdeka.com - Sepanjang tahun 2020, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Jambi mencapai 130. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 silam, hanya 68 kasus. Jika dipersentase mengalami kenaikan 52,31 persen.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Jambi, Rosa Rosilawati, mengatakan ke-130 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut terdiri dari 77 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), 26 kasus seksual dan pencabulan terhadap anak serta 27 kasus penelantaran dan kekerasan terhadap anak.
Dari 130 kasus tersebut, 99 kasus sudah diselesaikan oleh UPTD PPA Kota Jambi bekerjasama dengan pihak-pihak terkait pada tahun 2020 lalu. Sementara 31 kasus lainnya masih dalam proses dan dilanjutkan penyelesaian kasusnya di tahun 2021.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Jambi tersebut didominasi faktor ekonomi. Di mana di masa pandemi Covid-19, banyak warga yang perekonomiannya menurun dan sebagian berujung terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masyarakat yang dirumahkan dari pekerjaannya, sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat itu sendiri," kata Rosa Rosilawati. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (6/1).
Selain faktor ekonomi, kasus kekerasan seksual terhadap anak juga disebabkan penggunaan telepon pintar atau smart phone. Banyak anak-anak yang menggunakan telepon pintar tetapi kurang pengawasan orang tua. Sehingga dengan mudahnya anak-anak membuka konten pornografi.
"Kita harapkan orang tua lebih mengawasi anak anaknya dalam menggunakan telepon genggam," kata Rosa Rosilawati.
Dijelaskan Rosa, meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan semata mata kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat saja. Namun juga dikarenakan sudah tersedia dan semakin mudahnya akses masyarakat melaporkan kepada pihak yang berwenang jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dengan demikian tugas dan fungsi dari UPTD PPA sendiri sudah banyak diketahui oleh masyarakat.
Rosa berharap masyarakat untuk tidak takut melapor jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu selaku korban atau terdapat warga di lingkungannya yang mengalami kasus kekerasan. Karena dengan melapor maka kan membantu menyelesaikan masalah dan data diri dari korban akan dilindungi oleh UPTD PPA.
"Kita juga sudah bekerjasama dengan layanan 112, sehingga bisa melapor ke layanan tersebut atau langsung datang ke kantor UPTD PPA di Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Anak," kata Rosa Rosilawati.
Layanan pengaduan di UPTD PPA Kota Jambi buka dari hari Senin sampai Jum'at. Mulai dari pukul 7.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB di hari Senin sampai Kamis dan hari Jum'at dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB.
Atau dapat melapor melalui media sosial UPTD PPA dan via telepon di nomor 081386870227.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2023, yang hanya berjumlah 57.157.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaDari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan
Baca Selengkapnya