Kekeringan, bongkahan tanah sawah dijual petani untuk dijadikan bata
Merdeka.com - Musim kemarau yang sudah memasuki bulan ke lima, mulai dirasakan dampaknya di kalangan petani wilayah Banyumas dan Cilacap Jawa Tengah. Tidak adanya pengairan untuk lahan sawah membuat petani memutuskan menjual bongkahan tanah sawah kering (lungkah) untuk mendapat pemasukan selama musim kemarau.
Dari pantauan, terlihat beberapa truk engkol hilir mudik melintasi areal tengah sawah yang kekeringan yang berada di Desa Sebrang Kecamatan Sampang Cilacap. Truk tersebut mengangkut bongkahan tanah sawah yang sudah mengering untuk dibawa ke tempat pembuatan (tobong) bata merah yang lokasinya tak jauh dari areal persawahan.
Seorang warga Desa Sebrang yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat bata merah, Kasim Riyadi (37) mengemukakan setiap musim kemarau seperti saat ini, kerap mengambil bongkahan tanah sawah kering untuk dijadikan bahan pembuat bata merah. Pengambilan bongkahan tersebut, ujarnya, dengan izin dari petani pemilik sawah.
-
Siapa yang menjadi buruh di perkebunan? Adapun beberapa wilayah di Jawa yang menjadi pemasok utama para pekerja buruh perkebunan, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
-
Siapa yang mengumpulkan beras? Bupati Banyuwangi saat itu, R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Bagaimana buruh Jawa bekerja di perkebunan? Hampir seluruh kuli yang didatangkan ini rata-rata masih di usia yang cukup muda. Mereka yang berangkat ke Pulau Sumatera adalah orang-orang yang siap bekerja di perkebunan dengan sistem kontrak atau biasa disebut dengan istilah Koeli Kontrak.
-
Apa pekerjaan utama buruh Jawa di perkebunan? Mereka ini sangatlah penting untuk pengembangan perkebunan karet dan tentunya bisa menghasilkan komoditi yang berkualitas.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan lahan basah? 'Masyarakat akan selalu menjadi pusatnya, karena keterlibatan mereka bisa menjadi kunci sukses pengelolaan lahan basah,' imbuh Erwin.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
"Sebenarnya sih sama-sama untung, karena pemilik lahan terbantu dengan diambilnya bongkahan sawah kering. Karena setelah musim kering biasanya bagian atasnya jadi tidak bagus untuk ditanami padi," katanya saat ditemui, Kamis (6/8).
Dia mengemukakan untuk mendapatkan lungkah harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk setiap satu truknya. Dalam sehari, ia menjelaskan bisa mengambil lungkah hingga 20 rit.
"Tapi sebenarnya tergantung luas lahan, kalau luasan lahannya 700 meter persegi ya bisa sampai 20-25 rit per hari," ucapnya.
Selain itu, pekerjaan untuk mengambil bongkahan sawah kering tersebut butuh pekerja lain yang merupakan warga sekitar. Seorang pekerja pengambil lungkah, Fahruddin (40) mengakui sudah satu minggu lebih bekerja menjadi pengambil lungkah. Dalam satu rit lungkah yang terangkut, ia bersama timnya mendapat uang Rp 60 ribu.
"Sejak tadi pagi, sudah dapat delapan rit. Biasanya setiap hari bisa sampai 30 rit, tergantung kendaraannya banyak atau tidak," ujarnya.
Fahrudin yang kesehariannya bekerja serabutan merasa terbantu dengan adanya pemasukan tambahan menjadi pengambil lungkah. "Hasilnya ya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga," tuturnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaVideo viral berhasil merekam kegiatan para warga yang bekerja sebagai pembongkar akar jati belum lama ini. Seperti apa prosesnya?
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota TNI memborong semua hasil bumi masyarakat Intan Jaya Papua. Masyarakat senang, TNI kembali ke markas bawa sayuran.
Baca SelengkapnyaAktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.
Baca Selengkapnya