Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekeringan, bongkahan tanah sawah dijual petani untuk dijadikan bata

Kekeringan, bongkahan tanah sawah dijual petani untuk dijadikan bata Petani jual bongkahan tanah sawah. ©2015 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Musim kemarau yang sudah memasuki bulan ke lima, mulai dirasakan dampaknya di kalangan petani wilayah Banyumas dan Cilacap Jawa Tengah. Tidak adanya pengairan untuk lahan sawah membuat petani memutuskan menjual bongkahan tanah sawah kering (lungkah) untuk mendapat pemasukan selama musim kemarau.

Dari pantauan, terlihat beberapa truk engkol hilir mudik melintasi areal tengah sawah yang kekeringan yang berada di Desa Sebrang Kecamatan Sampang Cilacap. Truk tersebut mengangkut bongkahan tanah sawah yang sudah mengering untuk dibawa ke tempat pembuatan (tobong) bata merah yang lokasinya tak jauh dari areal persawahan.

Seorang warga Desa Sebrang yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat bata merah, Kasim Riyadi (37) mengemukakan setiap musim kemarau seperti saat ini, kerap mengambil bongkahan tanah sawah kering untuk dijadikan bahan pembuat bata merah. Pengambilan bongkahan tersebut, ujarnya, dengan izin dari petani pemilik sawah.

"Sebenarnya sih sama-sama untung, karena pemilik lahan terbantu dengan diambilnya bongkahan sawah kering. Karena setelah musim kering biasanya bagian atasnya jadi tidak bagus untuk ditanami padi," katanya saat ditemui, Kamis (6/8). petani jual bongkahan tanah sawah

Dia mengemukakan untuk mendapatkan lungkah harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk setiap satu truknya. Dalam sehari, ia menjelaskan bisa mengambil lungkah hingga 20 rit.

"Tapi sebenarnya tergantung luas lahan, kalau luasan lahannya 700 meter persegi ya bisa sampai 20-25 rit per hari," ucapnya.

Selain itu, pekerjaan untuk mengambil bongkahan sawah kering tersebut butuh pekerja lain yang merupakan warga sekitar. Seorang pekerja pengambil lungkah, Fahruddin (40) mengakui sudah satu minggu lebih bekerja menjadi pengambil lungkah. Dalam satu rit lungkah yang terangkut, ia bersama timnya mendapat uang Rp 60 ribu.

"Sejak tadi pagi, sudah dapat delapan rit. Biasanya setiap hari bisa sampai 30 rit, tergantung kendaraannya banyak atau tidak," ujarnya.

Fahrudin yang kesehariannya bekerja serabutan merasa terbantu dengan adanya pemasukan tambahan menjadi pengambil lungkah. "Hasilnya ya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga," tuturnya (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Memanfaatkan Lahan Kosong Kanal Banjir Timur untuk Berladang Tanaman Produktif
FOTO: Memanfaatkan Lahan Kosong Kanal Banjir Timur untuk Berladang Tanaman Produktif

Biasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon

Sebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, Warga Bongkar Akar Jati Untuk Kerajian Nilainya Fantastis
Demi Rupiah, Warga Bongkar Akar Jati Untuk Kerajian Nilainya Fantastis

Video viral berhasil merekam kegiatan para warga yang bekerja sebagai pembongkar akar jati belum lama ini. Seperti apa prosesnya?

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya
Ada 'BOHAI' di Intan Jaya Papua, Masyarakat Happy Pak TNI Kembali ke Markas Bawa Sayuran
Ada 'BOHAI' di Intan Jaya Papua, Masyarakat Happy Pak TNI Kembali ke Markas Bawa Sayuran

Sebuah video memperlihatkan anggota TNI memborong semua hasil bumi masyarakat Intan Jaya Papua. Masyarakat senang, TNI kembali ke markas bawa sayuran.

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik

Aktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.

Baca Selengkapnya