Kekeringan di Bengkulu bikin usaha laundry sampai restoran terganggu
Merdeka.com - Sejumlah warga Kota Bengkulu saat ini kesulitan mendapatkan air bersih buat keperluan sehari-hari, sebagai dampak musim kemarau tahun ini. Bahkan, keadaan itu mengganggu sebagian mata pencaharian warga setempat.
Beberapa warga Bengkulu membuka usaha jasa cucian pakaian (laundry), terpaksa menutup sementara usahanya hingga waktu yang tidak bisa ditentukan. Hal itu disebabkan air sebagai salah satu penopang bisnis itu sulit didapat.
"Sekarang air bersih terbatas sekali, sumur sudah mulai kering, aliran PDAM juga tidak sampai ke sini," kata seorang warga Kota Bengkulu, Ikrar, di Bengkulu, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/7).
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Apa dampak kekurangan air? Kelompok masyarakat kecil serta negara-negara kecil yang akan paling terkena dampaknya. Diperkirakan sekitar 700 juta orang akan beramai-ramai pindah tempat tinggal demi mendapat pasokan air bersih.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Apa saja yang terdampak kekeringan? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Keputusan menutup usaha jasa cucian pakaian membuat Ikrar mengalami kerugian cukup besar. Dia terpaksa meliburkan pegawai guna menekan beban biaya harus dikeluarkan, selama usahanya tidak beroperasi.
"Memang merugi, tapi mau bagaimana lagi, memang kondisinya seperti ini. Kalau nanti kembali beroperasi baru pegawai kita panggil lagi. Kami menunggu hingga musim hujan datang, sekarang untuk keperluan sehari-hari saja seperti untuk mandi sudah kesulitan mendapatkan air, tapi untuk air minum kami masih bisa menggunakan air isi ulang dari depot air minum," ujar Ikrar.
Pengusaha rumah makan di Bengkulu juga merasakan hal yang sama. Mereka mengeluhkan kesulitan air buat mencuci piring dan gelas, sehingga mengganggu pelayanan terhadap konsumen.
"Kalau seperti ini, kami akhirnya membatasi layanan hanya sebanyak jumlah piring yang ada, karena air untuk mencucinya juga tidak ada. Sudah sebulan terakhir ini. Untuk mandi saja kami kesulitan mendapatkan air bersih," kata salah satu pengelola rumah makan di Bengkulu, Hardin.
Hal senada juga disampaikan oleh warga kota lainnya, Pipit, yang mengaku walaupun sekitar tempat tinggalnya dialiri air bersih dari PDAM setempat, kualitas air masih menjadi kendala utama.
"Dari dulu kualitas air tidak banyak berubah, begitu juga jumlah sediaan air. Kami berharap ada perbaikan kualitas, sehingga bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari," kata Pipit.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca SelengkapnyaSementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaDampak mati listrik serentak di Sumatra, warganet unggah momen-momen unik ini.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaDampaknya, produksi air bersih sempat dihentikan sehingga pelayanan kepada pelanggan terganggu.
Baca Selengkapnya