Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekeringan, petani Sragen gunakan Elpiji untuk sedot air

Kekeringan, petani Sragen gunakan Elpiji untuk sedot air Petani Sragen gunakan elpiji untuk sedot air. ©2017 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Kekeringan akibat musim kemarau mulai berimbas ke sektor lain. Di Kabupaten Sragen ratusan petani mulai kebingungan untuk mendapatkan sumber air untuk mengaliri sawahnya. Mereka akhirnya menggunakan diesel untuk memompa air tanah.

Namun tak sampai di situ, penggunaan bahan bakar solar dinilai mahal dan pada akhirnya petani menggunakan Elpiji bersubsidi 3 kilogram untuk menghidupkan mesin diesel. Karena banyaknya petani yang memanfaatkan Elpiji melon, akibatnya bahan bakar gas yang seharusnya digunakan untuk memasak warga miskin tersebut langka.

Selain langka, harga gas Elipiji ukuran 3 kilogram juga melonjak hingga mencapai Rp 25 ribu per tabung. Harga tersebut melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang hanya Rp 17 ribu per tabung.

Jika satu tabung Elpiji ukuran 3 kilogram itu setara dengan 4 liter bensin, dengan bensin pompa bisa beroperasi sekitar 4-5 jam, sementara dengan Elpiji bisa 7 jam.

Sartomo (45) petani Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo mengatakan, petani memilih menggunakan Elpiji karena lebih hemat dibandingkan menggunakan solar atau bensin. Dalam sehari dia menghabiskan 2 tabung gas Elpiji 3 kilogram untuk mengairi sawahnya yang seluas 1 hektare.

petani sragen gunakan elpiji untuk sedot air

Petani Sragen gunakan elpiji untuk sedot air ©2017 merdeka.com/arie sunaryo

"Gas Elpiji kita gunakan untuk menyedot air dari sumur pantek dengan menggunakan pompa selama 14 jam. Biayanya lebih irit daripada pakai bensin," ujar dia, Kamis (14/9).

Para petani di 12 kecamatan di Sragen juga menggunakan Elpiji melon untuk bahan bakar pompa air. Ke-12 kecamatan selama ini dikenal sebagai sentra pertanian, yaitu Kecamatan Sragen Kota Karangmalang, Kedawung, Sidoharjo, Masaran, Gondang, Sambungmacan, Ngrampal, Gemolong, Tanon, Plupuh, dan Sumberlawang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Untung Sugihartono, mengemukakan, sesuai dengan peraturan, gas Elpiji 3 kg seharusnya hanya untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha menengah kecil mikro (UMKM).

"Kami tidak bisa melarang petani menggunakan untuk kebutuhan pertanian karena berdampak apada ancaman gagal panen. Kami akan meminta tambahan kuota elpiji khusus untuk petani. Kami akan mengirim surat ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pertanian, dan Pertamina. Ini kan darurat," jelas dia.

Menurut Untung, saat ini jumlah kuota harian Elpiji di Sragen sebanyak 28 ribu tabung dialokasikan untuk rumah tangga dan UMKM. Namun, saat kemarau jumlah itu tidak mencukupi karena para petani juga menggunakan untuk pengairan. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai

Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana
Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana

Warga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari

Baca Selengkapnya
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Para petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Dampak Kemarau Panjang di Kabupaten Bekasi, Sawah Kering Kerontang hingga Warga Berebut Air
FOTO: Potret Dampak Kemarau Panjang di Kabupaten Bekasi, Sawah Kering Kerontang hingga Warga Berebut Air

Fenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Akibat Kemarau, Warga Pedalaman di Lebak Rela Cari Air Bersih ke Hutan
Akibat Kemarau, Warga Pedalaman di Lebak Rela Cari Air Bersih ke Hutan

Masyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam
Potret Warga Desa di Blora Mengais Sumber Mata Air Dampak Kekeringan, Pasrah Antre Berjam-jam

Sumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan

Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo

Sudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani Konversi Pompa Air BBM ke Gas Elpiji untuk Aliri Sawah saat Fenomena El Nino
FOTO: Petani Konversi Pompa Air BBM ke Gas Elpiji untuk Aliri Sawah saat Fenomena El Nino

Nasim mengkonversi pompa air BBM menjadi berbahan bakar gas. Hasilnya, pompa air dengan gas elpiji 3 kg itu terasa jauh lebih hemat.

Baca Selengkapnya