Kekeringan, ratusan hektar sawah di Sukoharjo dipanen dini
Merdeka.com - Musim kemarau 3 bulan terakhir membuat kekeringan di Kabupaten Sukoharjo meluas.
Ratusan hektar sawah bahkan mulai mengering. Akibatnya padi milik petani yang mulai menguning kekurangan air. Para petani terpaksa memanen 2 minggu lebih awal agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
-
Kenapa Kementan minta petani segera tanam setelah panen? “Dilihat dari neraca yan ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan kurang lebih 800.000 hektar yang siap panen. Oleh karena itu kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman. Tapi begitu selesai saya minta segera tanam karena di bulan ini kita masih punya air“,
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Bagaimana cara petani menghadapi gagal panen? Para petani kini diimbau untuk menanam palawija, atau tanaman bukan padi, yang bisa tumbuh di tengah musim kemarau.
-
Bagaimana Sleman percepat tanam di musim kemarau? Upaya berikutnya adalah gerakan percepatan tanam di semua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP4).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
Ketua Kelompok Tani Desa Kenep, Sukoharjo, Hartono Raharjo mengatakan, meski kualitas gabah lebih rendah, namun langkah tersebut terpaksa dilakukan.
"Kami terpaksa mempercepat panen karena air sudah sangat sulit diperoleh. Kalau menunggu usia normal, bulir padi justru akan rusak karena batangnya keburu merangas mati kekeringan," ujar Hartono kepada wartawan, Kamis (6/8).
Ratusan hektar tanaman padi yang dipanen dini tersebut berada di enam desa di Kecamatan Sukoharjo Kota, yaitu Desa Begajah, Desa Banmati, Desa Mandan, Desa Kriwen, Desa Kenep, dan Desa Combongan. Ia menambahkan, total tanaman padi yang dipanen dini seluas 500 hektar.
"Selama ini kami mengandalkan irigasi Bendungan Colo Timur. Namun, dalam dua bulan terakhir volume air bendungan terus menyusut sehingga tidak ada pasokan air untuk irigasi.," katanya.
Dia menuturkan, separuh lahan yang akan dipanen itu tanaman padinya sudah menguning, tapi separuh lainnya butir belum penuh. Bulir padi yang belum penuh akan dipanen dua pekan lagi, sedangkan yang sudah penuh dipanen mulai ini. .
Lebuh lanjut ia mengatakan, langkah panen awal tersebut sekaligus juga untuk menghemat biaya. Sebab jika dipanen sesuai jadwal, petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa pompa air. Jika panen dilakukan sesuai jadwal, maka petani setidaknya akan mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 2 juta per 2.500 meter persegi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sendiri selama musim kemarau tahun ini menganggarkan lebih dari Rp 2 miliar untuk bantuan air bersih. Anggaran tersebut berasal dari dana tak terduga APBD Kabupaten Sukoharjo alokasi bencana alam.
"Dana tak terduga tak hanya digunakan untuk membiayai bantuan air bersih melainkan bencana alam lainnya seperti kebakaran dan tanah longsor. Ada dana bantuan air bersih yang diambil dari dana tak terduga sebesar Rp 2 miliar. Namun, dana itu tidak bisa dikucurkan semua karena dana itu juga untuk menangani bencana alam,” jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaMengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaKementan meninjau secara langsung area persawahan di dua Kecamatan Kabupaten Indramayu yang mengalami Kekeringan parah.
Baca Selengkapnya