Kekeringan, warga Lereng Merapi jual sapi untuk beli air
Merdeka.com - Krisis air bersih akibat musim kemarau di Lereng Gunung Merapi, khususnya Kabupaten Klaten, Jawa Tengah semakin mengkhawatirkan. Pasalnya penyuplai dari swasta mulai kesulitan mendapatkan air bersih dari mata air akibat penyusutan debit. Jika ada, harganya pun cukup mahal.
Sementara bantuan air dari pemerintah kabupaten setempat, tak mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Baik untuk memasak, minum, mencuci maupun untuk keperluan ternak. Akibat kondisi tersebut warga terpaksa menjual ternak sapi dengan harga murah, demi mendapatkan air.
Kades Tegalmulyo Kecamatan Kemalang, Sutarno kepada wartawan mengatakan, harga air bersih yang dijual pihak swasta di lereng Merapi mencapai Rp 300 ribu per mobil tangki (5 ribu liter). Pemesan pun tak bisa langsung dikirim lantaran harus mengantre.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan air bersih? Dampak bencana kekeringan rupanya sangat dirasakan warga di Dusun Bisang. Di sana lahan-lahan kering kerontang. Sumur-sumur warga mengering. Satu-satunya sumber mata air berada di atas bukit. Warga berbondong-bondong untuk mengambil air dari sana.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Bagaimana warga Lebak mendapatkan air bersih? Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air. Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.'Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,' kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7).
-
Mengapa warga Grobogan kesulitan mendapatkan air bersih? Krisis air bersih sudah berlangsung hingga berbulan-bulan. Kondisinya kian parah. Kehidupan warga makin susah.
"Krisis air di sini sudah mengkhawatirkan. Harga mahal, warga sampai harus jual sapi. Kami berharap pemerintah segera mengatasi masalah ini, agar tidak berkepanjangan," ujar Sutarno, Senin (22/9).
Menurut Sutarno krisis air bersih sudah dialami warganya selama 3 bulan lebih. Namun hingga kini tak ada kejelasan kapan akan segera bisa teratasi.
Sedangkan harga air terus merangkak dari seminggu lalu per tangki Rp 240 ribu kini mencapai Rp 300 ribu.
"Karena keuangan semakin menipis, warga menjual sapi yang merupakan satu-satunya aset. Mereka terpaksa menjual lebih murah dari harga pasaran," ungkapnya.
Sutarno mengungkapkan, harga sapi warga saat ini dilepas dengan kisaran harga Rp 18 juta hingga Rp 19,5 juta saja. Padahal harga pasaran di luar mencapai Rp 25 juta sampai dengan Rp 28 juta. Meski mengaku rugi, warga terpaksa melepasnya.
Kades Bumiharjo Kecamatan Kemalang, Agus Marwan menambahkan, sulitnya air bersih, membuat warga membatasi penggunaannya. Penggunaan lebih banyak untuk keperluan ternak sapi.
"Banyak warga yang mandi seminggu sekali. Mereka hanya cuci muka saja," paparnya.
Lebih lanjut Agus mengemukakan, kondisi tersebut sudah dialami warganya selama sebulan terakhir. Saat ini bak penampungan air milik warga telah menipis, sementara sumber mata air satu-satunya milik warga di lereng Merapi, yakni di Bebeng masih tertutup material longsoran erupsi Merapi 2010 lalu. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca Selengkapnya