Kekuatan utama tentara Laut Malaysia dikerahkan cari AirAsia
Merdeka.com - Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 membuat banyak negara menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk mencari jejak nya di sekitar Selat Karimata yang membentang antara Pulau Belitung dan Kalimantan Timur. Meski tidak sampai menemukan jenazah dan badan pesawat nahas tersebut, namun perannya untuk mengevakuasi jenazah tak bisa dikesampingkan.
Dalam misi pencarian AirAsia di Indonesia, Malaysia menerjunkan dua kapal perangnya, yakni KD Kasturi, KD Lekir dan KD Lekiu. Dari ketiganya, KD Lekiu merupakan kapal frigat paling modern dan canggih yang dimiliki negeri jiran tersebut, dan hampir setara dengan KRI Bung Tomo yang dimiliki TNI Angkatan Laut.
Bicara soal kecanggihan, kapal yang diluncurkan pada Desember 1994, disusul kapal dengan kelas serupa, KD Jebat Mei 1995 itu memiliki sejumlah kelebihan. Sebagai elemen anti-serangan udara, kapal ini dilengkapi 16 peluncur rudal Sea Wolf, 2 kanon DSM30 REMSIG, dan rudal anti-kapal 8 peluncur MM40 Exocet blok II, dan torpedo A244S, tipe torpedo yang juga digunakan pada SIGMA Class.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Sedangkan bagian persenjataan utama, KD Lekiu dilengkapi kanon multi-purpose Bofors 57mm. Kanon ini mirip dengan senjata yang dimiliki kapal patroli TNI AL FPB-57. Guna mendeteksi sasaran di udara, terpasang radar Ericsson Sea Giraffe Surface search radar G and H bands (PESA) dan Thales Netherlands (Signaal) DA-08, ditambah radar navigasi Thales Defence I-band.
Khusus untuk misi pencarian Air Asia QZ8501, korvet korvet ini mengutamakan sistem sonarnya, yakni TSM 2633 LF buatan Thales. Dengan alat ini, tim SAR dapat menemukan lokasi badan pesawat yang tenggelam hingga ke dasar, baik dalam keadaan jernih atau dengan tingkat visibilitas yang sangat rendah.
Berbekal empat mesin diesel MTU 20V 1163 TB93 Twin shafts dapat dicapai kecepatan hingga 28 knot. Sementara jarak tempuh operasinya mampu hingga 9.300 km. KD Lekiu diawaki 146 awak dengan 18 perwira.
Meski KD Lekiu merupakan kapal tercanggih, namun keberadaan tiga kapal lain, yakni KD Kasturi dan KD Lekir. Keduanya merupakan kapal dengan kelas yang sama, dengan bobot paling kecil, yaitu 1.900 ton. Jauh lebih kecil dari KD Lekiu yang beratnya mencapai 2.270 ton.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Foto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaTNI AU memiliki pasukan elitenya yang dinamakan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaTNI AU masih menyelidiki kronologi dan penyebab kecelakaan termasuk soal kemungkinan prajurit menjadi korban.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaMisi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Baca Selengkapnya