Kelakuan aneh orang Indonesia yang jadi sorotan dunia

Merdeka.com - Foto seorang pembantu yang hanya memandangi majikannya saat makan jadi viral. Tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia. Beberapa media asing ikut memberitakan hal yang tak pantas ini.

Foto tersebut diambil oleh Michael Fanny. Tampak dia hanya duduk terpisah tanpa makanan sedikit pun, sementara sang majikan makan besar di sebuat restoran di mall.

Situs Daily Mail menyebut foto tersebut menuai simpati di Indonesia. Saat ini setidaknya sudah dibagikan 60.000 kali di Facebook.

Berita ini menuai polemik dari pembaca di seluruh dunia. Ada yang ikut-ikut menyalahkan majikan. Namun ada pula yang menganggap hal itu bukan sebagai sebuah kesalahan.

Jauh sebelumnya, masyarakat dunia juga sempat diramaikan dengan bocah asal Indonesia bernama Ardi Rizal yang hobi merokok pada 2010 lalu. Saat itu, Ardi baru berusia dua tahun, tapi mampu menghabiskan 40 batang rokok sehari.

Sayangnya orangtua Ardi tidak banyak membantu dalam meredam kemarahan dunia atas kasus anaknya. Ibunya beralasan, " Jika tidak diberi rokok, dia marah dan mengamuk. Dia akan membenturkan kepalanya ke dinding. Dia mengatakan merasa pusing dan sakit (jika tidak merokok)."

Sementara ayahnya merasa tenang-tenang. Baginya, selama Ardi terlihat sehat, merokok bukan masalah.

Malu salah satu warganya yang masih bocah jadi sorotan negatif dunia, Pemerintah Indonesia langsung turun tangan dengan merehabilitasi Ardi. Sejak kasus Ardi menjadi perbincangan dunia, Pemerintah Indonesia kemudian gencar mengampanyekan bahaya merokok, terutama untuk anak-anak.

Terbaru, pemutaran video porno di dalam videotron, atau papan iklan elektronik di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tak hanya jadi sorotan di Indonesia, tapi juga dunia. Sejumlah media internasional ikut meliput kehebohan tersebut.

Salah satunya media online Gizmodo. Dengan judul 'Billboard Elektronik Putar Pornografi Saat Macet', diikuti penanda berbunyi NSFW.

"Sekitar pukul 1 siang hari ini di Jakarta, para pengguna jalanan tiba-tiba disuguhi tayangan porno di layar lebar. Sayangnya, polisi kemudian menyetop tayangan setelah berlangsung lebih kurang lima menit," tulis Gizmodo.

Bahkan, media-media ternama lainnya juga ikut memberitakannya, termasuk BBC.

Sejak kasus itu merebak, PT Transito Adiman Jati selaku pengelola videotron telah meminta maaf. Perusahaan ini juga meminta aparat kepolisian untuk menyelidiki kejadian yang diduga terjadi aksi peretasan.