Kelakuan memalukan Australia tak terima kalah telak lawan TNI
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) meraih gelar juara umum dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Kemenangan ini sekaligus membuat TNI mendominasi lomba ini sebanyak delapan kali berturut-turut sejak 2007 lalu.
Setidaknya, terdapat 67 medali yang direbut TNI, yang terdiri dari 32 emas, 15 perak dan 20 perunggu. Perolehan itu jauh mengungguli tuan rumah Australia yang berada di peringkat dua dengan meraih 6 medali emas, 15 perak dan 20 perunggu. Disusul Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu.
Meski mengukir prestasi yang membanggakan tapi tidak bagi tuan rumah. Mereka sempat mempersoalkan keikutsertaan Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Seperti yang dilakukan media asal Australia, Herald Sun. Secara terang-terangan, media ini menyebut Indonesia nekat datang ke Australia di tengah tensi yang tinggi pasca-hukuman mati Bali Nine.
-
Apa kelebihan Timnas Indonesia dibandingkan Timnas Australia? Indro mengingatkan agar Skuad Garuda -sebutan untuk Timnas Indonesia- memanfaatkan keunggulan yang mereka miliki untuk meraih kemenangan. Ia berpendapat bahwa para pemain Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan dengan pemain Australia. Menurutnya, Marselino Ferdinan dan rekan-rekannya memiliki kecepatan serta kelincahan yang lebih baik daripada tim Australia.
-
Apa hasil Timnas Indonesia saat melawan Australia? Timnas Indonesia kembali mendapatkan poin dalam perjalanan mereka di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Zona Asia. Kali ini, Skuad Garuda berhasil memaksa Australia untuk bermain imbang.
-
Apa hasil pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia? Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia berhasil meraih hasil imbang 0-0 melawan Australia pada Selasa malam (10/9) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, dalam laga kedua Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Apa hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Australia? Setelah kehilangan tiga poin di pertandingan tersebut, Jackson Irvine dan rekan-rekan gagal meraih kemenangan melawan Timnas Indonesia dalam matchday kedua putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di SUGBK, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024).
Dalam tulisan bertajuk 'Penembak jitu Indonesia ikut serta dalam kompetisi menembak Victoria di tengah tensi hukuman mati Bali Nine', yang diterbitkan pada 11 Mei lalu, Herald Sun menunjukkan sikap memusuhi peserta dari TNI AD. Kedatangan ditulis seakan-akan mengancungkan jari atas keramahan tentara Australia.
Bahkan, media itu mengutip pernyataan pendiri Mercy Campaign Brigid Delaney menyebut keikutsertaan penembak jitu TNI sangat memalukan. "Saya benci membayangkan Australia menyambut orang-orang untuk latihan menembak (di sini) yang mungkin di antaranya terlibat membunuh dalam rentetan kematian."
Beberapa hari berikutnya, harian ini sempat menuliskan prapelaksanaan AASAM. Namun, nampaknya mereka enggan menuliskan kemenangan Indonesia yang hampir meraih semua medali di nomor menembak yang dipertandingkan.
Tak hanya media Australia, keengganan untuk mengungkap torehan tinta emas dalam kejuaraan menembak tersebut tak juga dilakukan oleh situs resmi Angkatan Darat Australia. Sejak kejuaraan berakhir pada 16 Mei lalu, sampai kini panitia AASAM 2015 tak jua menampilkan urutan pemenangnya,
Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.
Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.
Kemenangan ini ternyata juga membuat para tentara asing curiga. Apalagi Indonesia menang telak dan mampu mengungguli peserta lainnya.
Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.
"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya enggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.
Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.
"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot.
Ya, itulah rintangan yang dihadapi para kontestan dari TNI di tengah kecurigaan asing. Namun, mereka menjawabnya dengan prestasi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam lima edisi terakhir Piala Dunia, Timnas Australia selalu ambil bagian.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan Timnas U-16 Indonesia bermain baik saat menghadapi Australia.
Baca SelengkapnyaHasil negatif diraih Australia pada jeda internasional September 2024 ini.
Baca SelengkapnyaMelalui pertandingan sengit, Indonesia harus kalah dari tim voli Australia
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBVSI Imam Sudjarwo menyatakan tetap bangga dengan prncapaian tim voli pantai putra.
Baca SelengkapnyaPelatih Australia, Graham Arnold tak bisa menutup rasa kecewanya menyusul hasil imbang yang didapat anak asuhnya.
Baca SelengkapnyaTim Garuda menyerah 0-4 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024).
Baca SelengkapnyaDari apa yang terjadi di lapangan, terlihat atlet voli pantai Indonesia kalah jam terbang dibanding Australia.
Baca SelengkapnyaMathew Ryan melihat Timnas Indonesia sebagai lawan yang berkualitas
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak boleh takabur karena Socceroos punya kualitas dan level yang tinggi.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia terakhir kali bermain cukup apik kontra Timnas Australia terjadi pada tahun 2009 lalu.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia berhasil meraih hasil imbang dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadapi Timnas Australia.
Baca Selengkapnya