Kelakuan pelajar SMK pakai akun palsu Facebook hina Presiden dan Kapolri
Merdeka.com - MFB (18) tak berkutik saat ditangkap personel Mapolrestabes Medan, Sumut, di rumah Jalan Bono, Glugur Darat I, Medan Timur, Jumat (18/8) malam. Pelajar SMK ini berurusan dengan penegak hukum, lantaran ulahnya menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Facebook.
Tersangka membuat akun palsu bernama Ringgo Abdillah. Bahkan foto dan data diri di akun Facebook tersebut juga dipalsukan.
Hingga kini MFB masih diperiksa. Polisi juga sedang melengkapi penyidikan sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
-
Bagaimana cara Jokowi bantu internet? Program bantuan berupa penyediaan layanan akses internet fixed broadband merupakan upaya pemerintah sebagai stimulus untuk mewujudkan perluasan akses dan peningkatan penetrasi fixed broadband nasional.
-
Kenapa Jokowi berikan internet gratis? Program itu digulirkan sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk mendukung transformasi digital yang saat ini sudah mengubah cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring atau dengan kontak fisik menjadi lebih banyak daring atau online.
-
Dimana Jokowi luncurkan internet gratis? Di Kamis pagi menjelang siang itu, 11 Juli 2024, Kabupaten Klaten persisnya di Desa Dompol jadi lokasi pusat peluncuran bantuan akses internet Fixed Broadband (FBB) 2024 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang dilantik Jokowi sebagai Menteri Kominfo? Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
"Masih diperiksa, dikembangkan dan masih menunggu hasil Labfor. Mudah-mudahan Senin besok ada hasilnya dan akan kami infokan," kata Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho, Minggu kemarin.
Penghinaan yang dialamatkan kepada Kepala Negara dan Kepolisian tersebut tidak hanya melalui kata-kata, namun juga gambar. Tersangka mengedit gambar Jokowi dan Tito dari dua unit laptop, kemudian menyebarkan ke Facebook. Kedua alat bukti ini sudah diamankan polisi.
Petugas juga mengamankan flash disk 16 GB berisi gambar Jokowi yang telah diedit, 3 unit handphone, 1 unit router Huawei, dan 1 unit router Zyxel.
Salah satu postingan tersangka adalah gambar kaki menginjak foto Jokowi. Di akun itu pula pelaku selalu menantang untuk ditangkap. "Gue kapan nih ditangkap? gue enggak sabar nih menembak kepala polisi kalau datang ke rumah gue" tulisnya pada 17 Agustus.
Lantas untuk menyambungkan perangkat laptop ke internet, tersangka menggunakan jaringan Wifi dari provider Speedy atas nama Bono dan WiFi My Republik milik tetangganya yang berhasil dia bobol.
Polisi masih terus mendalami pengakuan tersangka, termasuk motifnya melakukan penghinaan.
MFB terancam dijerat Pasal 45 Ayat 2 jo Pasal 28 Ayat 2 subs Pasal 27 Ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol dan buruh harian lepas ditangkap polisi usai mencuri ratusan barang elektronik di SMKN 9 Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas membongkar kasus judi online di Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang telah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kebocoran NPWP tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaBjorka diinfokan berhasil meretas enam juta data NIK, NPWP dan data penting lainnya.
Baca Selengkapnya